Sukses

Kemarau Panjang, Harga Sayur di Pasar Tradisional Melonjak

Harga beberapa komoditas sayuran seperti jahe dan daun melonjak tajam.

Liputan6.com, Jakarta - Meski hujan perlahan mulai menampakan wujudnya, namun sebagian wilayah di Nusantara kini masih dilanda kemarau berkepanjangan. Hal itu turut mempengaruhi nilai jual komoditas sayuran di pasar tradisional yang masih terus naik.

Seperti diungkapkan Musriah (52 tahun), seorang pedagang sayuran di Pasar Kwitang Dalam, Jakarta Pusat. Dia menyebutkan, beberapa komoditas seperti labu siam, sawi putih dan tomat buah harganya terus meninggi.

"Yang lagi naik mah sayuran. Kayak labu siam tuh tinggi. Sekarang satunya Rp 5.000. Biasa Rp 5.000 dapet dua. Belanjanya (sekarang) Rp 4.000 (satu labu)," ujar dia kepada Liputan6.com di Pasar Kwitang Dalam, Jakarta, Jumat (22/11/2019).

"Sawi putih juga, biasa Rp 7.000 sekarang belanjanya Rp Rp 12 ribu. Jualnya Rp 14 ribu. Tomat, biasanya Rp 5-6 ribu, sekarang belinya Rp 9.000 jualnya Rp 10 ribu," dia menambahkan.

Ungkapan senada dilontarkan pedagang sayuran lainnya di pasar yang sama, Nur (60 tahun). Dia mengatakan, beberapa komoditas sayuran yang disediakannya seperti jahe dan daun bawang secara harga melonjak tajam.

"Sayuran kayak jahe, daun bawang lagi mahal. Daun bawang Rp 25 ribu (per kg), biasa Rp 6 ribu. Jahe biasanya Rp 20 ribu (per kg), sekarang Rp 60-70 ribu (per kg)," tuturnya.

 

2 dari 2 halaman

Bawang dan Cabai

Di luar komoditas tersebut, harga produk sayuran seperti bawang dan cabai terhitung normal. Musriah dan Nur kompak menjual cabai rawit merah sebesar Rp 35 ribu per kg, cabai rawit hijau Rp 25 ribu per kg, dan cabai merah keriting Rp 30 ribu per kg.

Sedangkan untuk bawang-bawangan, Musriah menawarkan bawang merah pada angka Rp 35 ribu per kg dan bawang putih Rp 37 ribu per kg. Sementara Nur mematok harga Rp 40 ribu untuk satu kilogram bawang merah, dan Rp 42 ribu per kg untuk bawang putih.

Video Terkini