Liputan6.com, Jakarta PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mendapat utang sebesar ‎Rp 1,35 triliun, melalui penerbitan obligasi berkelanjutan III tahap II tahun 2019.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi mengatakan, penerbitan obligas tahap II 2019 dilakukan dalam dua seri, yaitu seri A, dengan obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp 586,5 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,40 persen. Jangka waktu obligasi Seri A adalah 3 tahun terhitung sejak tanggal emisi.
Advertisement
Baca Juga
Seri B, Jumlah obligasi yang ditawarkan adalah sebesar Rp 763,5 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75 persen. Jangka waktu obligasi seri B adalah 5 tahun terhitung sejak tanggal emisi.
"‎Realisasinya 2 minggu lalu baru terbitkan obligasi nggak besar Rp1 triliun, karena peminatnya banyak kita tambah Rp 1,35 triliun," kata Arief, di Kantor Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Jakarta, Jumat (22/11/2019).
Menurut Arief, dana yang didapat dari obligasi akan disalurkan untuk pembiayaan usaha masyarakat melalui program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) pada tahun depan.
"Obligasi untuk modal pembiayan baik Mekaar dan ULaMM. Untuk obligasi yang sudah jatuh tempo sudah kita bayar diawal," tutur dia.
‎PNM telah menorehkan pencapaian peringkat dari idA menjadi idA+ (single A plus; stable outlook) atas perusahaan, obligasi berkelanjutan, sukuk mudharabah dan medium term notes.
Pencapaian ini membuat kepercayaan investor meningkat, hal ini terbukti dari peminat obigasi dengan jangka panjang yang lebih banyak.
‎"Sebagai perseroan karena memperoeh dana dari investor kami di ratting dari singel A jadi A+. Kami terbitkan dua kupon, yang diminati 5 tahun investor percaya secara jangka panjang terjamin kesehatannya," tandasnya.
Tonton Video Ini
PNM Optimis Gaet 5,7 Juta Nasabah hingga Akhir 2019
PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mengaku kinerja perusahaan hingga saat ini masih on the track. Bahkan target kinerja triwulan III diklaim bakal melampaui target.
"Insya Allah, best effort untuk melampaui target RKAP 2019. Indikasinya dari triwulan III sih terlampaui semua," kata Direktur Utama PNM Arief Mulyadi kepada Liputan6.com, Kamis (10/10/2019).
Baca Juga
Arief menjelaskan, optimisme kinerja perusahaan tersebut salah satunya disebabkan semakin produktifnya cabang-cabang yang telah dibuka dan adanya penambahan jaringan cabang di berberapa wilayah Indonesia.
Dalam RKAP 2019 sendiri, PNM menargetkan mampu menggaet nasabah mencapai 5,75 juta nasabah dengan jumlah peyaluran pendanaan mencapai Rp 16,6 triliun.
"Sudah dekat semua dengan target. Tinggal kualitasnya terus dijaga dan jika memungkinkan terus diperbaiki," tegas dia.
Hingga September 2019, jumlah penyaluran untuk unit bisnis ULaMM mencapai Rp2,8 triliun. Pencapaian ini naik 1,38 persen dibandingkan September 2018 yang saat itu Rp 2,7 triliun.
Sementara untuk unit bisnis Mekaar, PNM berhasil menyalurkan pendanaan sebesar Rp 12,9 triliun. Angka ini naik 123,6 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 5,8 triliun.
Â
Advertisement