Liputan6.com, Jakarta Perum Jasa Tirta II berencana melakukan transformasi secara besar-besaran di berbagai aspek untuk mendongkrak kinerja perusahaan. Transformasi bertujuan melihat sumber daya perusahaan serta potensi pengelolaan waduk, bendungan, saluran, sungai dan wilayah sungai.
"Dasar transformasi tentunya tidak lepas dari triple bottom line dan bagaimana korporasi yang ideal berjalan dengan konsep people, planet and profit," kata Direktur Utama Jasa Tirta II, Saefudin Noer di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11/2019).
Ada beberapa fokus transformasi Jasa Tirta II, diantaranya mencakup people and corporate culture, proses bisnis, teknologi informasi dan komunikasi, area bisnis baru, dan optimalisasi aset serta dukungan regulasi.
Advertisement
Dengan begitu, sebagai BUMN pihaknya dapat berkontribusi lebih banyak bagi ketahanan pangan dan energi nasional.
Potensi pengusahaan yang manageable, profesional, dan komersial, akan banyak menghasilkan tambahan pendapatan bagi perusahaan. Dengan transformasi ini, dirinya ingin menjaga konservasi lingkungan, memitigasi kekeringan, manajemen banjir, mengurangi potensi konflik SDA, serta energi baru dan terbarukan sehingga lebih baik karena tidak hanya mementingkan air untuk PLTA yang bersifat komersial yang selama ini dikelola pihak lain.
“Itu hope kami. Kami memulainya dari situ. Orang menyebutnya cita-cita. Saya bilang masa depan. Transformasi kami dimulai dari masa depan. Hal ini penting momentumnya untuk memastikan bahwa benefit perusahaan ini terus dirasakan masyarakat selain profitnya” tegas dia.
Dia membeberkan, sepanjang Tahun 2019, Jasa Tirta II telah melaksanakan program konservasi dan optimalisasi pengelolaan air dengan pembersihan sumber air mulai dari Situ Cisanti, pembersihan waduk, bendung dan saluran sepanjang Sungai Citarum, dan antisipasi kekeringan melalui proses pengaturan air untuk pertanian, industri, dan air minum.
Reporter: Dwi Aditya Putra
Sumber; Merdeka.com
Hal Lain
Tak hanya itu, untuk mendongkrak pariwisata di Jatiluhur, Jasa Tirta II juga mengembangkan zonasi destinasi eco-tourism, wisata air, renovasi hotel, bungalow dan resto dan penataan umkm di sekitar waduk.
Kegiatan-kegiatan itu juga merupakan bagian dari BUMN Hadir untuk Negeri dalam pembinaan usaha mikro kecil menengah/umkm dan ekonomi kreatif di kawasan Jatiluhur dan wilayah sungai yg dikelola Jasa Tirta II.
Jasa Tirta II juga berhasil mengharmoniskan multifungsi Waduk atau Bendungan Ir H Djuanda Jatiluhur yang beroperasi lebih dari 52 tahun yang lalu, sebagai PLTA pertama yg menyuplai listrik untuk menunjang ketahanan energi, ketahanan bencana dan fungsi pengairan untuk pertanian dan ketahanan pangan.
Berdasarkan pengalaman itu, salah satu bagian dari inovasi yang dilakukan adalah pengajuan konsep One River One Management (OROM) guna optimalisasi pengusahaan SDA untuk terus berkontribusi bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Konsep OROM akan lebih optimal jika Jasa Tirta II memperoleh dukungan regulasi terkait dengan optimalisasi aset dan harta milik negara (HMN), antara lain dengan adanya Hak Pengelolaan Lahan (HPL) yang dapat menarik investasi sebagai strategi pendanaan dalam menciptakan value creation di bidang pengusahaan dan pengelolaan SDA untuk mewujudkan keberlanjutan dan kemandirian pengelolaan SDA untuk ketahanan bangsa.
Advertisement