Sukses

Operasikan Bus Listrik di 2030, Transjakarta Minta Dukungan Operator Lain

Transjakarta berinisiatif mengoperasikan 14 ribu bus listrik pada 2030.

Liputan6.com, Jakarta - PT Transportasi Jakarta selaku pengelola Transjakarta berinisiatif mengoperasikan 14 ribu bus listrik pada 2030 mendatang. Guna menggapai tujuan itu, perseroan meminta bantuan dari operator lain untuk ikut menyediakan kendaraan listrik.

Presiden Direktur PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono mengatakan, jumlah armada Transjakarta yang menjadi milik pihaknya ada sekitar 30 persen. Sementara yang lainnya datang dan dioperasikan oleh operator lain.

"Ada (Perum) PPD, atau DAMRI, Kopaja, bahkan angkot-angkot. Jadi, itu semua yang menjadi bagian ekosistemnya Transjakarta. Nah, nanti ke depannya bus listrik kita harapkan begitu. Jadi, industri akan tumbuh lewat para operator-operaror tadi yang akan menjalankan," tuturnya di Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Selain dari operator lokal, Agung menambahkan, armada Transjakarta juga banyak yang didatangkan secara impor dari Eropa dan Tiongkok.

Dia juga mengutarakan, PT Transportasi Jakarta tak memiliki wewenang untuk bisa memproduksi kendaraan sendiri. Oleh karenanya, ia berharap pelaku usaha lain bisa bersiap menangkap peluang dari Transjakarta untuk bus listrik ini.

"Kita siap saja kalau industri dalam negeri mau memproduksi, dan pastinya kalau bicara volume besar enggak mungkin namanya bus listrik itu diimpor secara gelondongan mentah-mentah. Maka industri karoseri dalam negeri harus siap menangkap ini," ungkapnya.

"Kita harapkan akan semakin banyak karoseri di Indonesia bisa menangkap peluang pengembangan bus listrik nanti," dia menandaskan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Transjakarta Akan Pakai 14 Ribu Bus Listrik di 2030

PT Transportasi Jakarta berencana untuk mengganti seluruh bus Transjakarta dari kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik pada 2030. Diperkirakan, jumlah total bus Transjakarta bermotor listrik yang beroperasi pada tahun tersebut mencapai sekitar 14 ribu unit.

Presiden Direktur PT Transportasi Jakarta Agung Wicaksono menyampaikan, pihaknya menetapkan target tersebut pada 2030, dengan perhitungan kendaraan tambahan yang didapat dari pihak ketiga akan habis masa pinjamnya pada tahun tersebut.

"Untuk menuju ke sana bertahap, karena usia armada itu masih sampai 10 tahun. Artinya, seluruh armada transjakarta yang kita beli tahun depan yang belum listrik itu masih akan habis masanya di 2030," jelasnya di Jakarta, Selasa (26/11/2019).

Dia menyebutkan, pihaknya bakal mulai fokus penuh untuk mengoperasikan kendaraan listrik per 2021 mendatang. "2021 kita utamakan udah listrik penambahannya. Setelah itu penambahannya selalu listrik," sambungnya.

Pada akhirnya, ia menargetkan, seluruh armada yang Transjakartaakan bertenaga listrik pada 2030, baik yang berbentuk bus maupun berukuran kecil seperti angkot.

"Total 14 ribu. Kalau dari segi road map seperti itu. Itu bus besar, sedang atau medium size kayak metromini itu sampai ke mikro yang ukuran angkot 14 ribu. Kombinasi semuanya," bebernya.