Sukses

Direksi BUMN Sering Gonta-ganti Bisa Pengaruhi Kepercayaan Investor

Pergantian direksi sering dilakukan bisa mengurangi kepercayaan investor untuk berinvestasi atau memberikan pinjaman kepada BUMN.

Liputan6.com, Jakarta Perombakan direksi Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dikhawatirkan akan berdampak pada kepercayaan investor. Sebab perombakan menyebabkan terjadinya perubahan kebijakan.

Direktur Executive Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan,‎ jika pergantian direksi sering dilakukan bisa mengurangi kepercayaan investor untuk berinvestasi atau memberikan pinjaman kepada BUMN. "Mengingat kekhawatiran akan terjadinya perubahan kebijakan diinternal BUMN tersebut," kata Mamit, di Jakarta, Rabu (27/11/2019).

‎Dia melanjutkan, bongkar pasang Direksi BUMN juga menggangu kinerja BUMN. Ini terlebih jika direksi belum sampai satu tahun sudah ada pergantian kembali. Setiap orang dinilai mempunyai cara kerja yang berbeda. Hal ini akan mempengaruhi ritme bekerja bawahan.

"Maka dengan demikian, anak buah akan selalu berubah mengikuti pola kerja atasan dimana kadanga direksi-direksi baru ini suka merubah SOP yang sudah ada,"‎ tuturnya.

‎Menurut Mamit, jika memang harus terjadi pergantian direksi, seharusnya diisi kalangan profesional bukan karena kepentingan politik atau titipan dari pihak lain. "Hal ini sangat berdampak terhadap kinerja dan kepercayaan investor," tandasnya.

2 dari 2 halaman

Rudiantara hingga Susi Bakal Masuk BUMN, Ini Kata Istana

Sejumlah nama eks menteri Kabinet Kerja dikabarkan bakal menduduki jabatan komisaris maupun jajaran direksi di BUMN. Mereka adalah Susi Pudjiastuti, Rudiantara dan Ignasius Jonan.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mengatakan mereka memiliki kinerja baik selama berada dalam Kabinet Kerja.

"Dari sisi profesionalitas beliau sudah dikenali kinerjanya," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (26/11).

Meski demikian, Moeldoko enggan berkomentar lebih jauh soal tugas apa yang akan diembankan kepada 3 mantan menteri Kabinet Kerja itu di BUMN.

"Ini berkaitan dengan kebijakan yang otoritasnya berada di Presiden atau berada di kementerian yang bersangkutan," ucapnya.

Sebelumnya, Sekretaris Kabinet Pramono Anung seolah memberi sinyal mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

"Mudah-mudahan segera dilantik, yang jelas saya sudah tanda tangan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung dikutip dari Antara, Senin (25/11).

Pramono menyampaikan hal tersebut saat ditanya wartawan mengenai hasil Tim Penilai Akhir (TPA) untuk Rudiantara.

"Mudah-mudahan segera dilantik, ini banyak perubahanlah di BUMN," tambah Pramono.

Reporter: Titin Supriatin

Sumber: Merdeka.com