Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda berpikir miliarder tidak punya utang bahkan saat dirinya sudah kaya raya, mungkin Anda belum mengenal Sun Hongbin. Dia adalah konglomerat asal China dengan kekayaan mencapai USD 10,4 miliar alias Rp 145,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.115).
Sun memiliki banyak utang karena kebiasaan bisnisnya yang nekat. Bahkan, kariernya disebut-sebut diibaratkan roller coaster, kadang berada di atas dan kadang terpuruk di bawah.
Mengutip laman The Financial Express, Sabtu (29/11/2019), di saat perusahaan China yang lain mengurangi pinjaman karena pelambatan ekonomi dunia, miliarder ini malah melakukan hal sebaliknya.
Advertisement
Baca Juga
Beberapa aksi nekat sang miliarder antara lain membeli tanah bermasalah yang merupakan aset dari Dalian Wanda Group Co, sebuah perusahaan pengembang yang membuat kawasan bisnis.
Dia juga membeli saham USD 2,2 miliar atau Rp 31 triliun dari LeEco, perusahaan teknologi dan media yang terancam bangkrut.
Saham Perusahaan Naik 212 Persen
Hal ini memang membuat saham perusahaan Sun naik 212 persen, namun rasio utang perusahaan terhadap ekuitas naik hingga 394 persen atau 5 kali lebih tinggi dibanding perusahaan lain. Padahal, Sun punya 84 persen saham di situ.
Tak lama kemudian, harga saham Sunac China Holdings turun 1,6 persen. Oleh karenanya, perusahaan memutuskan penerbitan obligasi sebagai solusi bayar utang. Meski demikian, analis memprediksi obligasi itu hanya laku USD 1 miliar atau Rp 14 triliun saja.
Namun yang mengejutkan, ternyata pertumbuhan top-line perusahaan Sun ini justru mengesankan. Penjualan properti meningkat 2 kali lipat pada 2016 karena pembangunannya terbukti berhasil.
Strategi yang dikembangkan Sun dinilai cerdas oleh beberapa investor sehingga mereka membeli saham Sunac China Holdings.
Advertisement