Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendukung langkah Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang melakukan perombakan besar-besaan di lingkungan BUMN. Bahkan Jokowi meminta kepada Erick untuk melakukan perubahan sehingga bisa menciptakan manajemen yang baik dalam tubuh BUMN.
"Saya ingin pengelolaan di BUMN diperbaiki, baik perombakan total, maupun manajemen yang ada," kata Jokowi saat santap siang bersama di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2019).
Dia menjelaskan BUMN harus produktif. Jangan sampai kata mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut, pengelolaan BUMN terbengkalai.
Advertisement
Baca Juga
"Jangan sampai ada aset yang tidak produktif, sehingga mengurangi produktivitas yang ada di manajemen yang ada," ungkap Jokowi.
Terkait beberapa nama-nama mantan menteri yang didapuk jadi jabatan dirut BUMN pun Jokowi enggan menanggapi. Dia meminta publik untuk bertanya langsung kepada Erick.
"Urusan BUMN, apalagi yang berkaitan dengan teknis. Itu berkaitan dengan Menteri BUMN, tanya ke Erick langsung," ungkap Jokowi.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Rudiantara Ditunjuk Jadi Bos PLN
Mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). "Mudah-mudahan segera dilantik, yang jelas saya sudah tanda tangan," kata Sekretaris Kabinet Pramono Anung dikutip dari Antara, Senin (25/11).
Pramono menyampaikan hal tersebut saat ditanya wartawan mengenai hasil Tim Penilai Akhir (TPA) untuk Rudiantara. "Mudah-mudahan segera dilantik, ini banyak perubahan lah di BUMN," tambah Pramono.
Rudiantara adalah Menkominfo periode 2014-2019. Sebelum menjadi Menkominfo, Rudiantara pernah menjadi Wakil Dirut PT PLN pada 2008-2009 lalu.
Selama di PLN, dia terlibat dalam pencarian pendanaan perusahaan terutama pinjaman untuk proyek pembangkit listrik 10 ribu megawatt. Setelahnya, dia mengundurkan diri.
"(TPA) sudah selesai. Bolanya di Menteri BUMN," tambah Pramono.
Pramono mengakui bahwa Presiden Joko Widodo sedang berkonsentrasi untuk memperbaiki kondisi perekonomian.
"Salah satu yang ingin segera diselesaikan adalah BUMN karena di BUMN ini banyak BUMN besar yang memang perlu segera dilakukan pembenahan di antaranya yang sekarang sudah dilakukan Pertamina. Sebentar lagi PLN, kemudian Inalum, kemudian perbankan Mandiri, BTN dan beberapa bank lain," ungkap Pramono.
Reporter:Â Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Advertisement