Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah pada perdagangan Selasa ini. Pelemahan masih disebabkan sentimen dari luar.Â
Mengutip Bloomberg, Selasa (3/12/2019), rupiah dibuka di angka 14.177 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.125 per dolar AS. Namun menjelang siang, rupiah melemah ke 14.122 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 14.117 per dolar AS hingga 14.129 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah masih menguat 1,86 persen.
Advertisement
Baca Juga
Sedangkan Berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 14.130 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.122 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah diprediksi melemah dibayangi sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, selain faktor meningkatnya permintaan dolar AS jelang akhir tahun, pasar masih mencermati perkembangan kesepakatan dagang AS-China.
"Isu perang dagang AS-China masih menjadi perhatian utama investor," ujar Lana dikutip dari Antara.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Domestik
Dari domestik, Badan Pusat Statistik (BPS) kemarin mengumumkan angka inflasi untuk November 2019 tercatat sebesar 0,14 persen (mom) atau 3 persen (yoy). Secara kumulatif dari Januari hingga November, inflasi tercatat sebesar 2,37 persen (ytd).
"Dengan sisa waktu satu bulan hingga akhir tahun, tampaknya tingkat inflasi akan cukup terjaga di bawah tiga persen. Mestinya dengan tingkat inflasi yang rendah ini akan membantu daya beli masyarakat," kata Lana.
Lana memperkirakan rupiah hari ini akan bergerak di kisaran 14.120 per dolar AS hingga 14.140 per dolar AS.
Advertisement