Sukses

Garuda Angkut Onderdil Harley Davidson Ilegal, Ini Kata Menhub

Pengangkutan onderdil ilegal merk Harley Davidson terjadi pada penerbangan perdana pesawat Garuda terbaru A 330-900.

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pengangkutan onderdil motor gede (moge) ilegal merk Harley Davidson pada penerbangan perdana pesawat Garuda terbaru A 330-900 yang didatangkan dari Prancis kini tengah ramai.

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) selaku instansi yang membawahi sektor penerbangan pun dimintai keterangan atas kasus ini. Lantas, apa tanggapannya?

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya belum mendapat laporan resmi terkait hal tersebut. Namun, kasus itu akan ditindaki sesuai kebijakan yang ada.

 

"Saya belum dapat laporan resmi ya. Tapi karena itu adalah penerbangan perdana, tentu akan mengkaitkannya dengan regulasi," ujar dia saat Rapat Kerja (Raker) Tahunan Kementerian Perhubungan di Grand Mercure Hotel, Jakarta, Selasa (3/12/2019).

Kendati begitu, ia belum bisa mengklarifikasi upaya membawa onderdil Harley Davidson ilegal tersebut. "Nanti saya tunggu Ibu Dirjen (Perhubungan Udara, Polana B Pramesti) akan mengklarifikasi apa yang terjadi," sambungnya.

Saat dimintai keterangan pada saat yang sama, Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti pun menolak untuk mengklarifikasi pengangkutan onderdil Harley Davidson di pesawat Garuda.

"Itu ranahnya bea cukai ya," ucap Polana singkat.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Onderdil Harley Davidson Diduga Disembunyikan di Bagasi Pesawat

Sejumlah oknum karyawan maskapai Garuda Indonesia, diduga membawa sparepart motor gede (moge) Harley Davidson langka keluaran 1970-an, dari Prancis ke Indonesia. Karyawan tersebut diduga membawa motor mewah dalam bentuk paketan terpisah menjadi 15 koli.

Barang mewah tersebut diketahui berada di dalam bagasi pesawat Garuda Indonesia. Menanggapi hal tersebut, VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan membenarkan adanya kejadian tersebut.

"Kita mau bilang, ada beberapa karyawan kita yang bawa sparepart itu," tutur Ikhsan, saat dikonfirmasi Liputan6.com melalui sambungan telepon, Senin (2/11/2019) malam.

Sparepart tersebut dibawa di dalam bagasi, bersamaan dengan karyawan tersebut yang menumpang pesawat.

Mereka terbang dari Prancis menuju Indonesia menggunakan pesawat A330-900NEO yang baru saja dipesan Garuda Indonesia.

"Pesawat baru, ada karyawan yang bertugas menjemput pesawat tersebut. Jadi, barangnya ada di dalam pesawat tersebut bersamaan dengan karyawan yang duduk di kabin," ungkap Ikhsan.

Saat tiba di area GMF Aeroasia, seluruh petugas baik dari Garuda ataupun Bea dan Cukai setempat, ikut memeriksa pesawat anyar tersebut. Barulah didapati adanya sparepart sepeda motor langka.

"Karyawan tersebut juga menyadari dan memahami, bila di GMF itu kan kawasan berikat. Jadi ada Bea dan Cukai atau petugas lainnya juga, dia akan mengikuti aturannya," kata Ikhsan.Â