Liputan6.com, Jakarta CEO Youtube Susan Wojciki mengaku tidak mengizinkan anak-anaknya untuk bebas menelusuri video-video di internet. Ini kecuali itu memang tontotan yang aman untuk anak-anak.
Selain itu, Wojcicki mengatakan ia mencoba untuk membatasi durasi waktu yang mereka habiskan untuk menonton video-video di Internet, tak terkecuali Aplikasi miliknya Youtube.
"Saya menganjurkan anak-anak saya untuk menggunakan YouTube Kids, tapi saya membatasi jumlah waktu mereka untuk menontonnya," kata Wojcicki dalam sebuah wawancara yang ditayangkan minggu di CBS ' "60 minutes. " "Saya pikir terlalu banyak hal yang tidak baik, " ujar dia, seperti mengutip CNBC, Kamis (5/12/2019).
Advertisement
YouTube Kids adalah versi platform milik Google yang dirancang untuk anak di bawah usia 13 tahun. Aplikasi ini berisi kumpulan video yang dikuratori untuk memastikan pengguna melihat konten dan iklan yang ramah anak.
Meskipun diluncurkan dengan tujuan filterisasi video dengan aman, YouTube Kids juga memuat sejumlah konten bermasalah, termasuk video kekerasan dan tontonan yang mengganggu, menurut The New York Times.
Untuk mengatasinya, para orangtua diminta untuk melakukan kontrol yang lebih besar pada platform yang berorientasi pada anak.
Masalah keamanan ternyata bukan hanya terdapat di Youtube Kids, platform utama Youtube juga mengalami masalah yang sama pada awal tahun ini. Youtube menonaktifkan fitur komentar pada puluhan juta video yang menampilkan anak di bawah umur.
Reporter: Danar Jatikusumo
Denda
Pada bulan September, Federal Trade Commission mengenakan YouTube denda USD 170 juta karena melanggar Children's Online Privacy Protection Act.
Agensi ini menduga bahwa YouTube menghasilkan jutaan dolar secara ilegal karena mengumpulkan data pribadi dari anak kecil tanpa persetujuan yang semestinya dari orang tua mereka.
Menanggapi ini, Youtube mengatakan jika pihaknya telah menganjurkan para orang tua untuk mengawasi anak-anaknya agar menggunakan Youtube Kids.
Advertisement