Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan agenda perubahan kepengurusan. Dalam RUPS tersebut Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Chatib Basri untuk menduduki posisi Wakil Komisaris Utama.
Direktur Eksekutif Sinergi BUMN Institute, Achmad Yunus menyatakan, dengan ditunjuknya Chatib Basri menjadi Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri, terbukti bahwa regenerasi tidak berjalan dengan baik.
"Banyak ekonom-ekonom muda yang fresh dan ahli di bidang perbankan bisa mengisi posisi tersebut. Sementara Pak chatib keahliannya di bidang makro ekonomi, ia bukan orang perbankan, tidak punya pengalaman di bank, tapi dia politik ekonomi." ujar Achmad saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Minggu (8/12/2019).
Advertisement
Menurutnya kebijakan-kebijakan Chatib Basri di saat sebagai Menteri Keuangan atau kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sangat melayani kepentingan asing dan jaringan internasional. Sedangkan Indonesia selalu menjadi objek yang justru semakin jauh dari keberpihakan pada kesejahteraan rakyat.
Baca Juga
Lanjut Achmad, Bank mandiri adalah BUMN, yakni sebagai instrumen ekonomi kerakyatan. Maka seharusnya menjadi benteng, untuk menghalangi dari serangan kapitalisme dan kepentingan asing, yang justru menjerumuskan ekonomi nasional.
"Diperlukan sosok ekonom nasionalis yang paham perbankan. Saya khawatir penempatan beliau cenderung akan melayani dan berpihak pada kepentingan-kepentingan asing, hal ini untuk mencegah terjadinya "penggadaian" bank mandiri kedepan," pungkasnya.
Berbeda pandangan, pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Toto Pranoto mengatakan bahwa Chatib Basri cocok untuk menjadi wakil komisaris utama Bank Mandiri.
"Chatib Basri punya track record yang sangat memadai, ia pernah jadi Menkeu dan berpengalaman juga sebagai Komisaris di beberapa perusahaan raksasa, seperti Astra International dan kelompok Axiata di Malaysia," ujar Toto, kepada Liputan6.com.
Jadi secara kompetensi menurutnya sudah cukup bagus, tinggal komitmen waktu yang bersangkutan untuk bisa cukup efektif dalam menjalankan tugas, dalam monitoring dan pengawasan Bank Mandiri.
Sementara, menurut ekonom Direktur Core, Piter Abdullah, untuk posisi Wakil Komisaris Utama (Komut) Bank Mandiri, Chatib Basri sudah memenuhi semua syarat.
“Tugas Posisi wakil Komutkan tidak terlalu berat, untuk pak Chatib Basri bukan masalah, ia sudah punya banyak pengalaman. Tugas utama para komisaris lebih kepada pengawasan bukan pada eksekusi kebijakan,” kata Piter, saat dihubungi Liputan6.com.
Erick Thohir Tunjuk Chatib Basri Jadi Wakil Komisaris Utama Bank Mandiri
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah menunjuk Mantan Menteri Keuangan Republik Indonesia Periode 2013-2014, Muhammad Chatib Basri sebagai Wakil Komisaris Utama PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Penunjukan ini akan diresmikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Senin 9 Desember 2019.
”Saya bersyukur Pak Chatib Basri mau masuk dalam jajaran Komisaris Bank Mandiri, Mantan Menteri dengan reputasi yang sangat baik mau berkeringat ikut membenahi BUMN. Semoga menjadi sinyalemen positif bagi Bank Mandiri,” jelas Erick Thohir dalam keterangan tertulis, Minggu (8/12/2019).
BACA JUGA
Dengan masuknya Chatib Basri dalam jajaran pimpinan Bank Mandiri ini, Erick berharap mampu meningkatkan kinerja Bank Mandiri secara nasional serta menjadikannya sebagai pemain financial services yang disegani di Asia Tenggara.
”Ini sebuah kehormatan buat saya. Menjadi Wakil Komisaris Utama di bank sebesar Mandiri bukanlah hal yang mudah, ini sekaligus sebuah tantangan. Apalagi Pak Menteri meminta fungsi Komisaris saat ini betul-betul dijalankan dengan baik," ujar Chatib.
"Saya berharap kinerja Mandiri terus meningkat dan disegani dan mampu beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi,” tutup Chatib Basri.
Advertisement