Liputan6.com, Jakarta - Mantan Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar masuk ke dalam bursa calon pimpinan Perusahaan Gas Negara (PGN). Hal ini diungkapkan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Meski demikian, belum jelas apakah Arcandra akan mengisi posisi direksi atau komisaris.
"Masuk bursa, ya, masuk, belum tahu jadi direksi atau komisaris," ujar Arya di Kementerian BUMN, Jumat (13/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Lebih lanjut, Arya menambahkan bahwa keputusan pemilihan Direktur Utama PGN belum dapat ditentukan waktunya. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) anggota Holding BUMN sektor energi tersebut yang akan menentukan nasib Arcandra juga belum dapat dipastikan.
Namun, berembus kabar bahwa RUPSLB PGN akan diadakan 21 Januari 2020.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Nama Lainnya
Selain Arcandra, Rudiantara juga memiliki peluang besar untuk mengisi posisi Direktur Utama PLN. Sedangkan untuk Ignasius Jonan, mantan Menteri ESDM, Arya mengaku belum mendengar kabarnya.
Kementerian BUMN akan terus mencari kandidat pengisi pos direksi dan komisaris dengan kualifikasi terbaik. Arya mengatakan akan terus menggali potensi itu.
"Ada mantan menteri, mantan wakil menteri dan lain-lain kita cari kandidat kuat untuk mengisi posisi itu," ujarnya.
Advertisement
Menko Luhut: PLN Beruntung Dapat Rudiantara
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, menyambut baik penunjukan Rudiantara sebagai salah satu kandidat kuat Direktur Utama PTÂ PLNÂ (Persero). Menurutnya, dengan kapasitas dan pengalaman Rudiantara sangat cocok untuk memimpin perusahaan pelat merah tersebut.
"Orang Pak Rudiantara kan kita kenal baik, Beliau orang baik. Saya kira PLN beruntung dapat Rudiantara," kata Luhut saat ditemui di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (10/12/2019).
Seperti dikabarkan, mantan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditunjuk sebagai Direktur Utama PLN. Rudiantara jadi kandidat terkuat dari hasil tim penilai akhir (TPA), sebab dinilai bisa mengatasi berbagai target yang harus dikejar PLN.
Staf Khusus Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Arya Sinulingga mengatakan, awalnya ada tiga nama yang menjadi kandidat untuk mengisi jabatan Direktur Utama PLN. Di antaranya Rudiantara dan Sripeni Inten Cahyani yang saat ini menjabat sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama PLN.
"Jadi, ada tiga yang diusulkan, Rudi Antara, Inten. Yang terbaik untuk kondisi saat ini Rudiantara," kata Arya, di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (9/12/2019).
Dia melanjutkan, nantinya bakal banyak pekerjaan yang harus diselesaikan Dirut PLN baru. Misalnya, mengejar target penyediaan listrik sebanyak 35 ribu megawatt dan mengurangi impor energi. Hal ini sejalan dengan keinginan Presiden Jokowi untuk mengurangi impor di Indonesia.
"Pak Jokowi juga bilang impor harus ditekan terus. Pak Rudi Antara orang yang tepat untuk itu," tuturnya.