Liputan6.com, Jakarta - Staf khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga mengatakan pihaknya menemukan bukti transfer dari PT Garuda Indonesia ke asosiasi profesi Ikatan Keluarga Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) senilai Rp 50 juta. Bukti transfer itu tertanggal 17 September 2019.
Saat dikonfirmasi kepada pihak Garuda Indonesia, dana transfer tersebut merupakan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) atau Corporate Social Responsibility (CSR).
"Dana CSR kan buat ke luar bukan buat internal, kenapa dipakai ke dalam," kata Arya di Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (16/12).
Advertisement
Arya menuturkan dana tersebut dipakai untuk pelaksanaan pemilihan pimpinan asosiasi awak kabin pada September 2019 lalu. Teguran pun sudah disampaikan, pihak Garuda Indonesia kata Arya berjanji akan melakukan pengecekkan dan evaluasi.
Baca Juga
"Mereka bilang akan cepat teliti ini kenapa bisa dana CSR masuk ke sana," ujar Arya.
Atas kejadian ini Kementerian BUMN akan meneliti dan mengevaluasi semua dana PKBL dilingkungan BUMN. Nantinya Kementerian BUMN bakal membuat sistem yang mengawasi aliran dana PKBL. Tujuannya agar dana PKBL lebih transparan dan tepat sasaran.
Kasus ini kata Arya tidak dibawa ke ranah hukum. Pasalnya dana tersebut bukan termasuk penggelapan, melainkan salah sasaran saja. Sehingga penyelesaiannya dilakukan internal perusahaan.
"Ini bukan ranah hukum tapi masuknya administrasi," kata Arya.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Garuda Indonesia Berencana Hapus Rute Penerbangan ke Eropa
PT Garuda Indonesia (Persero) berencana menghapus rute penerbangan menuju Eropa. Langkah ini diinisiasi untuk memperkuat struktur bisnis perseroan.
Direktur Niaga Garuda Indonesia Polri Ilham Kurniansyah mengaku mendapat arahan dari Menteri BUMN Erick Thohir untuk memperbaiki tubuh perusahaan. Menjawab permintaan tersebut, Garuda akan fokus ke dalam rute penerbangan domestik.
"Dalam diskusi pak Menteri sempat tanya, kira-kira apa ruang yang perlu diperbaiki di Garuda. Saya sampaikan dari segi bisnis pertama adalah kita merestrukturisasi fokus bisnis kita, kita akan memperkuat domestik kita tentu sebagai backbond kita," ujar dia di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Selanjutnya, Garuda Indonesia juga akan fokus terhadap penerbangan dengan rute Timur Tengah, Asia, South West Pacific, hingga ke negara-negara Asia Timur seperti Jepang dan Korea Selatan.
Pikri menggarisbawahi rute penerbangan yang dianggap kurang berdampak secara bisnis. "Jadi kita akan meninjau Eropa kita, karena memang itu banyak player-nya. Saya kira itu tidak terlalu urgent terbang ke Eropa," ujarnya.
Ide tersebut kini tengah dievaluasi oleh pihak internal Garuda. Pikri menekankan, seluruh rencana yang digalang harus membuat perusahaan menjadi lebih sehat.
"Itu kan masa datang akan kita bahas khusus. Bisnis model, tadi akan kita evaluasi. Kita akan terbang dengan kompetensi kita, yang terkuat dimana," terang dia.
Sebagai tahap awal, Garuda Indonesia telah menangguhkan rute penerbangan menuju London, Inggris sejak kemarin. "London sudah kita suspend kemarin. (Alasannya?) Kita melihat profitabilitas dan sebagainya," tutup Pikri.
Advertisement
Ada Kasus, Karyawan Garuda Indonesia Jamin Layanan Nataru Aman
Sekretariat Bersama (SEKBER) yang terdiri dari Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga), Asosiasi Pilot Garuda (APG) dengan lkatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) mengeluarkan pernyataan sikap.
Ini terkait beberapa isu yang saat ini tengah terjadi di tubuh maskapai. Pernyataan tersebut dibacakan oleh salah satu pengurus APG, Capt Edward Hutabarat.
“Menyikapi pemberitaan yang saat ini beredar terkait dengan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan dalam rangka menyambut Angkutan Natal dan Tahun Baru 2019/2020, kami dengan ini menyatakan hal-hal sebagai betikut,” kata Edward, di Resto Pulau Dua, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Edward melanjutkan, sekber menyampaikan dan mengajak seluruh karyawan agar bersatu dan menghilangkan semua perbedaan, silang pendapat, dan menghentikan semua perdebatan yang tidak perlu.
“Serta menyerahkan semua proses kepada aparat penegak hukum dan pemerintah selaku pemegang saham,” ujarnya.
Poin selanjutnya, Edward menyebutkan bahwa sekber mendukung penuh Manajemen Garuda Indonesia yang sudah ditunjuk oleh Pemerintah untuk tetap terus menjalankan operasional dan layanan Garuda Indonesia sebaik-baiknya dan mempersiapkan RUPS tangal 22 Januari 2020.
“Sekber bersama-sama seluruh Karyawan Garuda Indonesia tetap berkomitmen akan memberikan layanan terbaik dan menjaga operasional dengan tetap mengutamakan keselamatan penerbangan,” ujarnya.
Dia menambahkan, sekber juga berterima kasih kepada semua pihak yang terus memberikan dukungan dan selalu setia menggunakan layanan Garuda Indonesia.
“Sekber mengharapkan doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk kebaikan Garuda Indonesia kedepan,” tutupnya.