Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) hari ini menyalurkan lebih dari 1.200 Kilo Liter (KL) bahan bakar minyak jenis Dexlite dan 1.000 KL Pertamina Dex ke sekitar 470 SPBU di wilayah Jabodetabek dan beberapa Fuel Terminal di wilayah Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III Dewi Sri Utami menjelaskan, permintaan produk Dex Series pada beberapa pekan terakhir mengalami kenaikan, seiring dengan kesadaran masyarakat dalam menggunakan bahan bakar berkualitas untuk kendaraan bermesin diesel.
“Sehingga, kami memperkuat pasokan BBM jenis Dexlite dan Pertamax Dex dan sejak semalam sudah mulai didistribusikan dari Integrated Terminal Jakarta Fuel Terminal Plumpang. Pasokan ini terutama kami prioritaskan untuk jalur tol, jalur wisata, dan titik strategis lainnya,” kata Dewi, di Jakarta, Senin (16/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Pada beberapa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), pengiriman Dexlite dan Pertamax Dex sudah tiba. Terutama di SPBU yang berada di sekitar rest area jalur tol Jakarta-Cikampek seperti SPBU KM57A, SPBU KM72A, dan SPBU KM102 A.
Sementara pada ruas tol Cikampek-Jakarta, BBM Dexlite dan Pertamax Dex dapat diperoleh di SPBU KM 42B, SPBU KM 62B, SPBU KM88B , SPBU KM97B, SPBU KM101 B.
Sedangkan di sekitar Jakarta, Dexlite dan Pertamina Dex dapat diperoleh di berbagai SPBU. Diantaranya SPBU COCO yang memiliki kode 31 seperti SPBU COCO di wilayah Jl Lenteng Agung, Jl Cililitan, Jl Pramuka, Jl HR Rasuna Said, juga Jl Sultan Iskandar Muda. Selain itu, SPBU DODO dengan kode 34 di wilayah Jl TB Simatupang, Jl Jagakarsa, Pondok Kopi, dan lainnya.
“Kami senantiasa mengedepankan pelayanan terhadap pelanggan, termasuk salah satunya menyediakan BBM berkualitas di SPBU Pertamina di seluruh wilayah. Untuk masyarakat yang membutuhkan informasi produk dan layanan dapat menghubungi Call Center Pertamina 135,” tandasnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertamina Pastikan Pengembangan Kilang Cilacap Molor
Pengembangan kilang pengolahan minyak di Cilacap, Jawa Timur antara PT Pertamina (Persero) dan Saudi Aramco kembali tertunda. Proyek ini ditargetkan menemui kata mufakat pada triwulan I 2020.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina dan Saudi Aramco masih membahas soal valuasi nilai investasi Kilang Cilacap yang telah tarik ulur sejak 2014.
"Ini dilanjutkan. Targetnya di triwulan pertama tahun depan ini sudah harus selesai," ujar Nicke di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (12/12/2019).
Nicke menjelaskan, kerjasama ini akan mengadopsi skema baru seperti yang diterapkan di Kilang Balikpapan, Kalimantan Timur.
Dalam skema tersebut, Pertamina menawarkan kepada Aramco untuk membangun kilang baru, meski dalam wilayah yang masih sama di kawasan Cilacap.
Advertisement
Dibangun Saudi Aramco
Kilang baru tersebut nantinya dibuat oleh Aramco dan akan dioperasikan oleh anak usaha yang dibentuk kedua perusahaan. Nantinya, Pertamina akan menyerap produksi dari kilang ini dengan membayar toll fee.
"Opsi kerjasama seperti di Balikpapan, bangun yang baru. Eksisting tetap beroperasi, tapi sistemnya toll free," terang Nicke.