Liputan6.com, Jakarta - Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi adanya lonjakan penumpang di pelabuhan Tanjung Priok sebesar 5 persen jelang natal 2019 dan tahun baru 2020.
Mengantisipasi hal tersebut, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok telah menyiagakan 17 kapal untuk menampung tambahan penumpang.
"Penumpang pada tahun ini di Tanjung Priok diperkirakan meningkat sebanyak 1.313 orang menjadi 27.575 orang," ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Priok Hermanta, mengutip keterangan pers, Selasa (17/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Kapasitas 17 kapal itu ialah sebanyak 17.384 orang dengan total perjalanan sebanyak 66 voyage. Hermanta juga menegaskan untuk tetap menjaga kondusifitas penyelenggaraan angkutan laut.
Kemenhub meminta kepada petugas untuk mengawasi keselamatan pelayaran dan mengantisipasi agar tidak terjadi masalah percaloan tiket, kenaikan tarif melebihi ketentuan, penelantaran penumpang serta melakukan tindakan yang tegas terhadap setiap pelanggaran.
"Secara internal sesama petugas juga harus saling meningkatkan komunikasi untuk memperlancar tugas pelayanan kepada masyarakat yang akan mudik," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Penumpang Kapal Laut Diprediksi Capai 1,2 Juta Orang Saat Nataru
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah angkutan penumpang untuk kapal laut pada periode Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 (Nataru) mencapai 1,2 juta orang. Angka ini lebih rendah dari kapasitas kursi kapal yang disediakan sebanyak 3,4 juta orang
"(Perkiraan) 1,2 juta hampir sama naik dikit-lah," kata Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub, Agus H. Purnomo, saat di acara Forum Merdeka Barat di Gedung Kementerian PUPR, Jakarta, Selasa (11/12).
Agus mengatakan, pada masa angkutan Nataru pada tahun ini pihaknya menyediakan sebanyak 1.300 unit kapal untuk menampung masyarakat yang ingin mudik ataupun berlibur, dengan kapasitas mencapai 3,4 juta jiwa.
"Kami monitor 51 pelabuhan, hampir 1300 kapal disiapkan semua," katanya
Â
Advertisement
Indonesia Timur
Selain itu, pada tahun ini pihaknya akan fokus untuk memastikan ketersediaan kapal-kapal penumpang di kawasan Indonesia bagian Timur. Mengingat, di daerah tersebut masih sangat minim.
"Penumpang akan naik sedikit, mungkin 1-2 persen naiknya dan ini kita fokuskan di daerah timur Papua-Maluku. Sumatera Utara beberapa rute kapal besar sudah mulai ke sana, tapi masih ada cadangan negara kapal navigasi kapal patroli," ungkapnya.
Berdasarkan catatan Kemenhub dari 51 pelabuhan pantau, sebaran jumlah penumpang pada realisasi angkutan Nataru 2018 di Indonesia Bagian Barat mencapai sebanyak 847.152 orang. Sedangkan di Indonesia Bagian Timur sejumlah 323.077 orang.