Sukses

Rektor IPB Arif Satria: Milenial Sangat Perlu Kemampuan Soft Skill

Indonesia harus mampu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), dengan soft skill yang sama seperti negara-negara maju.

Liputan6.com, Jakarta - Rektor Institut Pertanian Bogor, Arif Satria, mengatakan bahwa di era revolusi industri 4.0, generasi milenial sangat memerlukan memampuan soft skill yang mumpuni.

"Saya kira di era sekarang ini negara-negara mana pun sudah mengidentifikasi soft skill-soft skill apa yang diperlukan untuk menghadapi era terbuka, era perubahan dan era ketidakpastian," kata Arif, saat ditemui di seminar High Level Update “HR Leader As A Strategic Business Partner," di Learning Center BP Jamsostek, di Bogor, Selasa (17/12/2019).

Ia pun memberikan contoh negara yang para tenagakerjanya memiliki soft skill yang mumpuni, yakni Jepang. Negara ini mampu mengabungkan komunikasi dan kolaborasi, sedangkan Australia menempatkan critical thinking dan flexsibelity.

Begitu pun dengan Indonesia, menurutnya harus mampu menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM), dengan soft skill yang sama seperti negara-negara maju.

Supaya bisa menyiapkan bagaimana SDM milenial mampu menjadi trendcenter perubahan.

"Karena leader influencer bisa mempengaruhi, oleh karena itu dengan sosial enteprener yang dimiliki alumni IPB, kita harapkan mahasiwa IPB bisa menjadi trendcenter perubahan,"

Menurutnya, orang-orang yang punya soft skill adalah orang-orang yang terbiasa aktif berorganisasi, salah satunya menjadi ketua osis. Maka akan terlihat bibit-bibit unggul lahir.

Jelasnya, leadership tidak hanya teori, tapi dengan cara menerapkan langsung. Karena dengan menerapkan leadership di jenjang peeguruan tinggi, maka akan melahirkan trendcenter perubahan.

"Nah 2030 yang terjadi adalah ketidakpastian, maka kita siapkan orang-orang yg mampu menghadapi ketidakpastian, yaitu orang-orang yang punya mental mau belajar," kata Arif.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Berjiwa Entepreneur

Selain itu, ia juga menyebutkan keahlian yang perlu dikembangkan di perguruan tinggi, yakni keahlian kolaborasi interprenership, leader ship, dan kreativitas.

Ia yakin pemimpin bangsa masa depan akan lahir dari orang-orang yang berjiwa entepreneur dan leadership.

"Enteprener tuh jalannya, nah entepreneur itu akan mengubah orang menjadi tokoh ekonomi dan pemimpin-pemimpin itu akan berasal dari tokoh ekonomi," jelasnya.

Hal itu dibuktikan dengan presiden Indonesia saat ini, yang merupakan pembisnis.

"Kita harus bisa membaca trend dan menghasilkan enteprener sebanyak-banyaknya, agar menciptakan SDM sebagai Job Creator bukan Job Seekeer," tutupnya.