Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berencana menyambung pipa gas sepanjang Sumatera dengan Jawa. Hal ini untuk mengoptimalkan penyerapan gas bumi di dalam negeri.
Sekretaris Jenderal Kementerian ESDM Ego Syahrial mengatakan, gas bumi menjadi sumber energi yang memberikan manfaat kesejahteraan bagi masyarakat. Alasannya, gas bumi harganya murah dan dan lebih ramah lingkungan dibanding Bahan Bakar Minyak (BBM).
Advertisement
Baca Juga
"Ke depan tren penggunaan energi bersih dan lebih murah," kata Ego, saat meninjau jaringan gas bumi di Teluk Jambe, Karawang, Jawa Barat, Selasa (17/12/2019).
Untuk mengoptimalkan penyerapan gas bumi di dalam negeri, pemerintah merencanakan pembangunan pipa gas bumi yang tersambung dari Sumatera hingga Jawa. Saat ini, sebagian ruas pipa di Sumatera dan Jawa pun sudah dalam pembangunan.
"Sebagian Sumatera sudah tersambung pipa gas, Dumai sedang dibangun, di Jawa ada Cirebon-Semarang jadi priorits pemerintah," tuturnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dirumuskan 2020
Ego menargetkan pembangunan pipa gas Sumatera hingga Jawa dilakukan secepatnya, perencanaan Proyek tersebut akan dirumuskan pada 2020. Dia pun berharap ada investor yang tertarik berinvestasi membangun pipa gas tersebut, sehingga pada 2021 penyambungan pipa gas Sumatera Jawa Dapat terwujud.
"Kita ingin secepat mungkin, tahun depan mulai perencanaan. kalau bisa 2020 ada investor 2021 (tebangun) bagus," ujarnya.
Ego pun menjamin, Pasokan gas produksi dalam negeri cukup untuk memenuhi kebutuhan. Saat ini, dari 7 ribu MMSCFD produksi gas nasional, sebanyak 60 persen sudah dialokasikan untuk dalam negeri.
"Produksi gas bumi nasional harus untuk penggunan dalam negeri dan kesejahteran masyarakat Indonesia," tandasnya.
Advertisement