Sukses

Kabadan PPSDMP Gelorakan Gerakan Bersama KEP Dukung KostraTani

Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menggelorakan kembali semangat penyuluhan untuk penguatan Kelompok Ekonomi Petani (KEP)

Liputan6.com, Jakarta Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian menggelorakan kembali semangat penyuluhan untuk penguatan Kelompok Ekonomi Petani (KEP) gerakan bersama membangun pertanian di tingkat kecamatan membangun pertanian maju, mandiri dan modern.

Di hadapan 73 orang Kepala Bidang/Kepala Seksi dinas teknis lingkup pertanian yang menyelenggarakan fungsi penyuluhan, Kepala Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) dan Penyuluh Pertanian Pendamping KEP, Kepala BPPSDMP Prof Dr Dedi Nursyamsi MS mengajak untuk memahami bahwa pembangunan pertanian menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.

“Yang harus dipahami adalah pembangunan pertanian bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat maupun daerah, tetapi juga tanggung jawab petani dan masyarakat, termasuk pihak swasta. Oleh karena itu disebut sebagai gerakan “ tegas Dedi Nursyamsi sebagai keynote speaker Penguatan KEP Mendukung Kostratani di Bogor, 17 Desember 2019 yang didampingi Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian (Kapusluhtan) Dr Ir Leli Nuryati MS dan Kepala Bidang Penyelenggaraan Penyuluhan I Wayan Ediana.

Dedi Nursyamsi yang juga Pananggung Jawab KostraTani Nasional menyampaikan kebijakan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, membangun pertanian Indonesia Maju, Mandiri dan Modern.

“Gerakan pembangunan pertanian mengikuti pola ‘piramida terbalik’, posisi terbawah mencerminkan kontribusi dan porsi paling sedikit pemerintah, posisi selanjutnya menggambarkan peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan swasta, dan porsi terbesar diperankan oleh masyarakat,” jelasnya.

Menurutnya ada 3 pola pendekatan untuk implementasi penguatan KEP mendukung KostraTani:

1). Manajemen berjamaah yang maknanya mengelola pertanian dari hulu hingga hilir, pertanian hulu harus mengakses modal untuk menghindari tengkulak;

2). Inovasi teknologi pertanian sesuai kebutuhan dan kondisi lapangan; dan

3). Gerakan bekerja sama menggerakkan pembangunan pertanian di tingkat kecamatan dikenal dengan KostraTani.

KostraTani menjadi program unggulan 100 hari pertama kerja Mentan SYL sebagai pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran BPP dengan memanfaatkan teknologi informasi dalam mewujudakan kedaulatan pangan nasional. Dengan kolaborasi program eselon 1 lingkup Kementerian Pertanian strategi implementasi KostraTani:

1. Pusat data dan informasi pertanian, Pusdatin menyiapkan aplikasi sederhana yang mencakup data statistik dan sumber daya manusia pertanian dari eselon 1 lingkup Kementan real time, kemudian diolah, dianalisis dan disajikan melalui Agricultural War Roon (AWR);

2. Pusat pembelajaran, disiapkan demo area 10.000 ha untuk padi, 1.000 ekor ternak besar, 50.000 ekor ternak kecil, 200 ha untuk hortikultura, dan 150 ha untuk tanaman perkebunan;

3. Pelayanan agribisnis melalui temu usaha pertanian, temu bisnis pertanian, Field Farming Day (FFD), penguatan brigade, bimbingan teknis pertanian, rembug desa, manajemen brigade, pengembangan KEP;

4. Pusat jejaring kerjasama dan kemitraan yang membuka akses dengan kementerian atau lembaga lainnya. Pihak swasta, dan off taker usaha, perbankan/unit, serta

5. Koordinasi pembangunan pertanian dengan berbagai stakeholder agar gerakan pembangunan pertanian berjalan seiring dan sejalan di tingkat kecamatan.