Sukses

Nilai Investasi Kilang Balikpapan Capai USD 3,3 Miliar

Kilang Balikpapan, sejak Februari 2019 telah memasuki tahap konstruksi.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Menteri BUMN, Budi Gunadi Sadikin menyebut bahwa nilai investasi proyek pengembangan kilang (Refinery Development Master Plan/ RDMP)‎ di Balikpapan menelan investasi mencapai USD 3,3 miliar. Saat ini proses kontruksi pengerjaan di kilang Balikpapan sudah dilakukan.

"Kilang baru di Balikpapan udah mulai bikin, (investasi) USD 3,3 miliar," katanya saat ditemui di Jakarta, Rabu (19/12/2019).

Dia berharap dengan telah dimulainya proses pembangunan kilang tersebut akan diikuti dengan pembangunan kilang-kilang lainnya yang ada di Cilacap, Balongan dan Dumai. Untuk di Balikpapan sendiri dirinya mengharapkan akan selesai pada 2022 mendatang.

"Mudah-mudahan bisa selesai di 2022. TPI juga udah selesai diambil Pertamina. Jadi itu udah bisa dijalankan," tandas dia

Kilang Balikpapan, sejak Februari 2019 telah memasuki tahap konstruksi. Pada 7 Mei 2019, telah dilakukan penandatanganan akta pendirian PT Kilang Pertamina Balikpapan. Saat ini telah dilakukan pengadaan peralatan utama dan long lead item. Bahkan beberapa peralatan tersebut sudah berada di lokasi.

Sementara progres Kilang Cilacap, setelah selesai Proyek Langit Biru Cilacap (PLBC), kini RDMP Cilacap sedang dalam tahap penyelesaian valuasi bersama Saudi Aramco. RDMP Dumai dalam tahap negosiasi dengan partner dari Timur Tengah.

Kemudian proyek RDMP Balongan saat ini sudah menerapkan dual feed competition sehingga realisasi proyek bisa selesai satu tahun lebih cepat dari jadwal. Studi kelayakan (feasibility study) RMDP Balongan tahap I sudah dilakukan dan dilanjutkan dengan penetapan dan pengadaan lahan.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

2 dari 2 halaman

Seleksi Mitra Pendanaan Kilang Balikpapan Masuk Tahap Final

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) menyatakan, pemilihan mitra untuk mendanai proyek kilang (Refinery Development Master Plan /RDMP) ‎memasuki tahap final. Kemajuan pembangunan infrastruktur tersebut pun lebih cepat dari target.

Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Ignatius Talullembang mengatakan, investasi kilang ini cukup besar, sebab itu perlu dilakukan mitigasi risiko pendanaan. Dalam pengerjaan proyek kilang Pertamina‎ mencari mitra dalam dua skema yaitu mitra pembangunan secara fisik dan pendanaan serta mitra pendanaan saja.

"‎Kita mengajak patner bangun RDMP, ada patner stratgic dan equity patner," kata Talullembang, di Jakarta, Sabtu (9/11/2019). 

Menurut Talullembang, Pertamina sudah membuka kesempatan untuk mitra yang berminat untuk andil mendanai‎ proyek RDMP Balikpapan. Saat ini proses seleksi pun telah berjalan.

Dari 60 calon mitra, tinggal empat yang masuk dalam babak seleksi final. Dia menargetkan, pada Desember 2019 nanti mitra terpilih sudah bisa diumumkan.

"Proses dari 60 saat ini tinggal empat akan diseleksi lagi sehingga terpilih nanti Desember equity patner, kado ulang tahun Pertamina 10 Desember terpuilihnya patrner itu ‎dipercepat tadi April tahun depan. Ada signifikan percepatan disana dari pelaksanaan dan pemilihan patner," tuturnya.