Liputan6.com, Jakarta - PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (Wika) memantapkan ekspansinya ke benua Afrika dengan menambah rujukan portofolionya di Tanzania.
Hal itu ditunjukkan dengan ditandatanganinya framework agreement di Daer Es Salaam, Selasa (17/12), antara Direktur Operasi Luar Negeri WIKA Destiawan Soewardjono dengan representasi eksekutif National Service Cooperation Sole (SUMAJKT) untuk sejumlah proyek industri dan infrastruktur di Tanzania senilai lebih dari USD 50 juta.
Framework agreement serupa juga dilakukan dengan Commonwealth Investment Company Limited (CICL) Tanzania untuk perencanaan pembangunan hotel bintang 5 di Dodoma, Ibukota baru Tanzania senilai USD 33 juta.
Advertisement
Baca Juga
Hadir menyaksikan penandatanganan Framework Agreement Wika tersebut antara lain Menteri Koordinator Maritim dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Negara Urusan Investasi Tanzanina (Hon) Angela Karuki, Dirjen Asia Pasifik Kementerian Luar Negeri Desra Percaya, Direktur Afrika Kementerian Luar Negeri Daniel Tumpal Simanjuntak, beserta representasif diplomatik kedua negara.
“Indonesia siap berbagi pengalaman dan transfer teknologi pada kerja sama dengan Tanzania untuk meningkatkan value addition terhadap bahan baku dari Tanzania sehingga tidak diekspor dalam bentuk komoditas mentah saja”, terang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Panjaitan dalam keterangannya, Rabu (18/12/2019).
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Sambutan Positif Tanzania
Sambutan positif disampaikan langsung oleh Menteri Negara Urusan Investasi Tanzanina (Hon) Angela Karuki.
Dalam pertemuannya dengan Menkomarves RI di sela-sela penandatanganan framework agreement, Menteri Negara urusan Investasi Tanzania, (Hon) Angela Karuki berkomitmen mendorong kerja sama investasi yang saling menguntungkan dan memberikan nilai tambah terhadap berbagai industri kedua negara.
“Saya mewakili Presiden Magufuli mengapresiasi kunjungan kerja Menko Luhut Panjaitan ke Tanzania untuk menjalin kerja sama di berbagai sektor potensial antara lain di sektor kelapa sawit, perikanan pariwisata, kelapa dan batu mulia” jelas Menteri Kairuki.
Advertisement