Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir akan melindungi Direktur Utama PT Asuransi Jiwasraya (Persero) Hexana Tri Sasongko. Sebab akibat keberaniannya membongkar kasus yang menahun di perusahaan asuransi pelat merah tersebut, Hexana mendapat berbagai tekanan.
"Kita harus lindungi beliau dari tekanan-tekanan karena beliau orang baik," kata Erick Thohir d i Jakarta, Senin (23/12).
Baca Juga
Erick Thohir menyebut banyak figur baru di BUMN yang terbukti mau bekerja di perusahaan bermasalah. Hexana salah satu diantaranya yang diharapkan bisa melunasi utang perusahaan kepada nasabah sebanyak Rp 142 miliar.
Advertisement
"Ini berat sekali kalau dikerjakan sendiri makanya perlu tim bagus. Kalau Marvel kan Avengers-nya banyak. Jangan iron man sendirian," ujarnya.
Untuk itu, dia akan bekerja sama dengan Kementerian Keuangan dalam mengatasi masalah dari sisi korporasi. Sedangkan terkait kasus hukum, Erick menyerahkan sepenuhnya kepada Kejaksaan Agung Republik Indonesia.
"Untuk kasus-kasus hukum domainnya itu di kejaksaan," tutup Erick Thohir.
Reporter:Â Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Curhatan Erick Thohir, Dituduh Terima Uang Rp 200 M Terkait Jiwasraya
Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengaku kecewa dengan berbagai pemberitaan tentang bungkamnya ia saat ditanya terkait kasus PT Asuransi Jiwasraya beberapa waktu lalu.
Padahal saat itu dia ingin memberikan kesempatan para pelaku usaha untuk diberitakan dalam UMKM Export BRILian Preneur 2019 yang digelar BRI pada Jumat 20 Desember lalu di Jakarta Convention Center.
"Saya bungkam soal Jiwasraya kan, saya bilang hari itu kasih kesempatan UKM jualan," ujar Erick di Jakarta, Senin (23/12).
Pernyataan itu kata Erick malah diputarbalikkan. Dia bahkan dituduh menerima uang Rp 100 miliar-Rp 200 miliar untuk bungkam.
"Duit dari mana terimanya? Jangan dipolitisasi," keluh Erick Thohir.Â
BACA JUGA
Pendiri Mahaka Grup ini menerangkan pihaknya tengah bekerja secara objektif dalam kasus PT Asuransi Jiwasraya. Dia mengklaim tidak ada niat manipulasi dalam kasus ini.
"Kita mau betulin kok di sini," ungkapnya.
Sejak tahun 2006, katanya, pemerintah telah bekerja keras untuk menangani kasus yang ada di PT Asuransi Jiwasraya. Pada periode 2006-2008, otoritas sudah mengetahui masalah di Jiwasraya. Saat itu, Asuransi Jiwasraya sudah defisit sebesar Rp3,29 triliun per 31 Desember 2006.
Sejak saat itu, Jiwasraya kerap jadi perhatian dengan berbagai kasus yang terjadi. Begitu juga sepanjang tahun 2011-2017 yang diduga ada manipulasi laporan keuangan. Semua kata Erick Thohir akan diproses.
"Ada prosesnya semua karena ini sudah berjalan cukup lama dari 2006," ujarnya.
Advertisement