Sukses

Petronas Akuisisi Hak Partisipasi Anak Usaha Repsol di Blok Andaman III

Petronas mendukung pengembangan industri hulu migas di Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta - Petronas melalui anak perusahaannya, Petronas Andaman III Indonesia B.V. telah menyelesaikan akuisisi 49 persen hak partisipasi, milik Talisman Andaman B.V., anak perusahaan Repsol S.A. (Repsol) dalam kontrak bagi hasil Andaman III .

Direktur Petronas Andaman III Indonesia B.V., Mohd Nazlee mengatakan, penyelesaian akuisi ditandai dengan penandatanganan perjanjian operasi bersama (Joint Operation Agreement/JOA) dengan pihak Repsol.

“Akuisisi terbaru ini mendukung rencana pertumbuhan jangka panjang Petronas di Indonesia," kata Nazlee, di Jakarta, Senin (23/12/2019).

Menurutnya, dengan diakuisisinya hak partisipasi Talisman Andaman B.V. dalam pengelolaan Blok Andaman III, menunjukan keseriusan Petronas akan mendukung pengembangan industri hulu migas di Indonesia.

"Komitmen kami untuk mendukung pengembangan industri minyak dan gas (migas) di Indonesia,” tuturnya.

Wilayah Kerja Andaman III terletak di lepas pantai Aceh dan dioperasikan oleh Repsol dengan partisipasi 51 persen. Ini mencakup area seluas 8,517 km ² dan terletak di kedalaman air hingga 1.300 meter.

“Baik Petronas dan Repsol berkomitmen untuk bekerja sama dengan Badan Pengelola Migas Aceh dan Pemerintah Indonesia, dalam mengembangkan lebih lanjut industri minyak dan gas di Aceh,” tandasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Strategi SKK Migas Tingkatkan Produksi Migas Jangka Panjang

Untuk menarik investor sekaligus meningkatkan nilai investasi yang berpengaruh pada perekonomian Indonesia, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berhasil meningkatkan Reserve Replacement Ratio (RRR).

Sepanjang 2019 tercatat, ada 30 proyek RRR atau rasio cadangan migas nasional yang disetujui dalam Plan of Development (POD) atau proposal pengembangan.

Dengan penambahan cadangan itu, otomatis pencapaian RRR di atas 100 persen. Bahkan sampai akhir Desember 2019, SKK Migas menargetkan RRR berjalan lancar hingga mencapai 402,18 persen. Selain RRR, SKK Migas juga menerapkan empat strategi meningkatkan produksi migas jangka panjang, yaitu:

1. Mempertahankan Tingkat Produksi Existing yang Tinggi

Ada beberapa langkah yang dilakukan SKK Migas, untuk mempertahankan tingkat produksi existing. Mulai dari manajemen reservoir yang baik, eksekusi work program rutin secara masif dan lebih agresif, serta melakukan percepatan perpanjangan 22 wilayah kerja (WK) yang akan habis masa kontraknya.

Selain itu SKK Migas juga mempercepat investasi transisi pengelolaan wilayah kerja migas serta mengatur strategi pencapaian lifting yang jumlahnya harus lebih besar dari produksi. Untuk meningkatkan produksi minyak, perlu juga dilakukan reaktivasi sumur dan lapangan dile & suspended, implementasi inovasi, serta teknologi tepat guna.

2. Transformasi Resources to Production

Hingga saat ini masih ada penemuan yang belum dikembangkan atau undeveloped discovery. Namun SKK Migas akan melakukan percepatan monetisasi pada undeveloped discovery melalui rencana pengembangan lapangan atau plan of development (POD) baru.

Juga melakukan optimalisasi lapangan dan re-evaluasi POD yang pending, seperti AAL, ENI Jau, OO-OC-OX, dan lainnya, serta proyek manajemen berkelas dunia. Termasuk mengelompokkan sumber daya gas, peluang proyek, dan pasar, seperti LNG, CNG, GTL, dan lainnya.

3. Enchanced Oil Recovery (EOR)

SKK Migas mengantongi Komitmen Kerja Pasti (KKP) EOR sebesar USD446 juta. Jumlah itu sekaligus menunjukkan sejumlah potensi produksi migas jangka panjang, seperti tersedianya 129 lapangan atau 15 wilayah kerja cadangan migas. Diketahui pula ada 3,1 juta barel per tahun sumber daya migas yang dapat dipulihkan.

Dengan mempercepat sejumlah proyek EOR, SKK Migas juga melakukan full-field trial pada 2019 di Lapangan Tanjung, Jatibarang, dan Gemah. Early access di WK Rokan untuk mempercepat proyek Minas Chemical EOR (surfactant), dan Full scale EOR Minas pada 2024 dan Tanjung di 2027. Tak hanya itu saja, SKK Migas juga akan melakukan aliansi strategis dengan pemain EOR berkelas dunia.

4. Eksplorasi

Tugas utama industri hulu adalah melakukan eksplorasi. Dalam hal ini, SKK Migas mengantongi KKP senilai USD2,1 miliar. Sebanyak USD200 juta digunakan dalam periode 2019-2026 untuk percepatan KKP Jambi Selatan, EMP Bentu, dan dimanfaatkan untuk membuka area survei seismic di akhir Juli 2019. 

SKK Migas juga memiliki 80 miliar barel minyak dan 363 triliun kaki kubik sumber prospektif. Juga ada temuan cadangan gas nomor lima di dunia dan nomor dua di Indonesia yang berlokasi di Blok Kalimemang Sumur Kali Berau, Sumatera Selatan. Selain itu, SKK Migas juga akan melakukan rangkaian roadshow eksplorasi untuk menarik investor di lima negara dan 27 perusahaan.