Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan tidak mempersalahkan apabila ada produk merek Indonesia dirubah menjadi merek dari negara yang diekspor.
"Hal seperti ini bisa saja karena untuk masuk ke pasar Amerika itu lapisannya berlapis-lapis. Perusahaan besar pun mereka enggak punya brand malah mereka menggunakan distributor, di sana gak jadi soal. Saya kira masih tetap dalam hitungannya," kata Teten, dalam acara Ngobrol Santai SMESCO dengan tema The Future of Indonesia SME, di SMESCO Tower, Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Dia mencontohkan salah satunya, seperti kebun nanas yang di Lampung. Ada perusahaan asing yang memproduksi produknya di Indonesia, namun tidak menggunakan nama Indonesia dalam produknya. Tapi mereka menggunakan nama brand-nya sendiri.
Advertisement
Baca Juga
Menurutnya meskipun Indonesia banyak melakukan ekspor ke luar negeri, tapi negara tujuan tidak menggunakan atau mengikutsertakan nama Indonesia, tidak akan mengurangi nilai produk tersebut.
Selain itu, Teten juga berkomentar terkait penurunan bea masuk impor e-commerce yang diturunkan dari USD 75 menjadi USD 3.
"Tentu itu penurunan deminimis dari 75 dolar ke 3 dolar ini pasti akan memberikan keuntungan pada produk-produk UMKM, terutama yang jual lewat e-commerce kan selama ini produk impor yg masuk masuk ke kita kan menjadi sangat murah dengan deminimis yang 75 dolar. Jadi, ini termasuk usulan dari kementerian perekonomian dan usulan kita juga supaya ada produk UMKM kita bisa bersaing," pungkasnya.
  Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Menteri Teten Ingin Ekspor UMKM Naik 30 Persen di 2024
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki baru saja melantik Dirut SMESCO Indonesia LLP (Lembaga Layanan Pemasaran ) KUMKM Leonard Theosubrata.
Misi Leonard, dikatakan Teten, harus mampu meningkatkan kualitas UMKM di Indonesia, mulai dari produksi hingga ke pemasaran. Pasar luar negeri menjadi satu target yang harus ditingkatkan.
Menteri Teten pun terus mendorong untuk pencapaian UMKM naik kelas secara nyata. Pemerintah menargetkan nilai ekspor produk UKM, yang hari ini hanya 14,5 persen meningkat menjadi 30 persen pada tahun 2024.
"Angka harapan ini terbilang cukup fantastis, tetapi kami optimis," ujar Teten dalam pelantikan Leonard di Gedung SMESCO, Jakarta, Kamis (26/12/2019).
Sepanjang pemerintah, pelaku usaha, akademisi, forum komunitas dan asosiasi profesi, institusi pembiayaan, pemasar, avalis dan offtaker, juga media terus bergerak bersama. Bila semua pihak merapatkan barisan, mengorkestrasi program, dan semua mengambil peran aktif, cita-cita besar ini kata Teten bisa tercapai.
Mantan Kepala Staf Kepresidenan ini berharap SMESCO bisa jadi Center of Excellence dan Commercial Hub dari UKM Champion Indonesia. Dia juga ingin SMESCO lebih ramai pengunjungnya dan memfasilitasi para pelaku UKM.
"SMESCO pun dapat menjadi simbol kerja sama lintas stakeholder dari UKM Indonesia sampai mengantarkannya ke pasar global dan memenangkannya," tutupnya.
Advertisement