Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong PT PLN (Persero) mengurangi penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di setiap pembangkit listrik yang dioperasikannya. Salah satunya dengan mengganti Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM Rida Mulyana mengatakan, sektor kelistrikan mengikuti fokus mengurangi impor minyak untuk meredam defisit neraca berjalan.
"Saya tidak fokus di penyesuaian harga, tapi mengurangi defisit neraca itu," kata Rida, di Jakarta, Senin (30/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Rida mengungkapkan, untuk mengurangi impor minyak, perlu dilakukan penggantian PLTD yang mengkonsumsi BBM dengan pembangkit listrik lain yang sumber energinya ada di dalam negeri.
"Dengan PLTD-PLTD diganti itu bagian itu yang membuat impor," tuturnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kapasitas PLTD
Dia menyebutkan, total kapasitas PLTD yang masih beroperasi mencapai 2 Giga Watt (GW). Saat ini instansinya sedang melakukan pendataan PLTD yang memungkinkan diganti.‎ Adapun potensi sumber energi yang bisa digunakan untuk menggantikan peran BBM adalah gas.
"Tapi tantangan tidak bisa langsung mengganti jadi gas, gas harganya memang turun, tapi tantangannya transportasinya harus jadi LNG itu harus bangun regasifikasinya. Perlu hub sub hub," katanya.
Advertisement