Sukses

Cegah Penipuan, Operator Seluler Diminta Rajin Beri Edukasi ke Konsumen

Saat ini maraknya modus penipuan menggunakan kode USSD 21 untuk meneruskan panggilan ke nomor lain.

Liputan6.com, Jakarta - Maraknya modus penipuan menggunakan kode USSD 21 untuk meneruskan panggilan ke nomor lain seharusnya bisa menjadi dasar bagi pemerintah atau penyedia layanan telekomunikasi memberikan edukasi yang tepat bagi para penggunanya.

Pakar Keamanan Siber Pratama D. Persadha berharap agar edukasi tentang keamanan siber bisa digalakkan.

"Atas kejadian ini, harapannya ke depan edukasi oleh semua pihak bisa digalakkan," ujar Pratama di Jakarta, Selasa (31/12/2019).

USSD yang merupakan singkatan dari Unstructured Supplementary Service Data merupakan salah satu teknologi pesan singkat yang dimiliki oleh jaringan GSM.

Umumnya USSD digunakan untuk pertukaran teks antara ponsel dengan aplikasi yang terdapat di jaringan milik operator. Jadi, tidak heran jika kebanyakan info dan layanan yang dapat diakses menggunakan USSD merupakan info dan layanan yang terkait dengan operator seluler.

Viralnya kasus social engineering dengan modus penerusan panggilan dengan kode USSD, lanjut Pratama, juga menjadi tanda bagi pemerintah untuk segera memasukkan kurikulum keamanan siber dan berinternet yang sehat sejak dini.

"Sehingga hal-hal penggunaan teknologi yang standar bisa diketahui secara luas, dan apa yang boleh serta tidak boleh dilakukan di wilayah siber juga diterima masyarakat secara luas," ungkap pendiri Lembaga Riset Keamanan Cyber dan Komunikasi (CISSReC) itu.

Menurut Pratama, operator seluler telah memberikan sebagian keuntungannya kepada pemerintah, salah satunya untuk proses edukasi. Karena itu sudah seharusnya pemerintah menggalakan sosialisasi keamanan siber lebih masif.

"Tetapi secara default, operator seluler juga pasti sudah melakukan edukasi ke masyarakat juga. Masalahnya kurang masif dan merata saja," ujar mantan ketua Tim Lemsaneg Pengamanan IT Presiden itu.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Mengenal Modus Penipuan *21* yang Menimpa Maia Estianty

Penyanyi Maia Estianty menjadi korban penipuan seorang mitra Gojek dengan modus pengalihan panggilan atau menekan kode *21* diikuti nomor ponsel si penipu.

Setelah menekan kode tersebut diikuti nomor ponsel si penipu, sejumlah akun Maia dibajak. Mulai dari pencurian saldo Gopay, WhatsApp hingga akun Tokopedia. Lantas, apakah itu pengalihan panggilan?

Pakar Keamanan Siber Pratama Persadha menjelaskan, kode *21* adalah kode pengalihan panggilan.

"Jadi pengalihan panggilan merupakan cara untuk menghubungkan panggilan yang tidak bisa diterima di nomor ponsel pertama ke ponsel kedua yang memiliki koneksi lebih baik," kata Pratama kepada Tekno Liputan6.com, Jumat (27/12/2019).

Pratama mengatakan, kode tersebut juga bisa dipakai jika pengguna dalam kondisi tidak ingin menjawab telepon tapi sungkan untuk menolaknya.

Menurut dia, kode ini merupakan cara melakukan call forwarding atau pengalihan panggilan melalui kode USSD telepon. 

3 dari 3 halaman

Kode-Kode Pengalihan Panggilan

Berikut adalah sejumlah Kode USSD telepon untuk melakukan pengalihan panggilan:

1. Saat ingin menjawab telepon dan mengalihkan panggilan ke nomor kedua

Masukkan kode *21*nomor ponsel kedua# (*21*08123456xxxx#)

2. Saat luang, tidak ingin menjawab telepon tapi ingin mengalihkan panggilan

Masukkan kode *61*nomor ponsel kedua# (*61*08123456xxxx#)

3. Saat sibuk, tidak ingin menjawab telepon tapi ingin mengalihkan panggilan

Masukkan kode *67*nomor ponsel kedua# (*67*08123456xxxx#) 

Menurut Pratama, untuk membatalkan semua pengalihan panggilan pengguna bisa:

Masukkan kode ##002#

"Hal ini sekaligus menjawab perihal berita hoaks yang mengatakan bahwa fungsi ini untuk mendeteksi apakah smartphone disadap atau tidak. Sebenarnya ini adalah kode untuk pengalihan panggilan saja," kata Pratama memungkaskan.