Sukses

Menteri Teten Akan Bantu UMKM yang Kebanjiran

Kementerian Koperasi dan UKM masih dalam tahap inventarisasi untuk mengidentifikasi pelaku UMKM mana saja yang terdampak banjir.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki akan membantu dan dampingi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdampak banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

"Dampak banjir saya kira itu nanti UMKM itu setelah emergency response, karena mungkin nanti banyak pelaku usaha UMKM yang mengalami force majeure itu ya tidak bisa kredit macet, dan lain sebagainya nanti kita akan dampingi, kita akan mencari solusi," kata Teten saat acara penerimaan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) di Kementrian Koperasi dan UKM, Jakarta, (6/1/2020).

Ia telah menyiapkan deputi restrukturisasi untuk menangani hal yang berkaitan dengan kredit macet, yang dialami oleh pelaku UMKM yang terdampak banjir.

Namun, yang terpenting kini pihaknya masih dalam tahap inventarisasi untuk mengidentifikasi pelaku UMKM mana saja yang terdampak banjir, sehingga pihaknya bisa tanggap dengan cepat untuk membantu pelaku UMKM, yang kegiatan usahanya terganggu.

"Sehingga kewajiban kepada pihak ketiga kepada perbankan, kalau dia punya mitra dengan usaha besar kan kita harus dampingi kita harus selesaikan yang besar. Kalau macet ada restrukturisasi utang dan lain-lain, UMKM juga kami akan mendampingi mereka," jelasnya.

Menurut dia, bantuan yang dilakukan pihaknya bukan bantuan berupa santunan kebutuhan pokok, karena itu bukan tugasnya. Melainkan melindungi usaha warga, dengan bantuan pascabencana.

"Tugas kami itu adalah melindungi usaha warga UMKM, akibat banjir dan pasti ada kegiatan usahanya akan terganggu, misalnya warungnya kebawa banjir," jelasnya.

Kendati begitu, kegiatan usaha yang terganggu bisa mengakibatkan pelaku UMKM tak sanggup untuk membayar kewajibannya kepada mitranya. Misalnya bermitra dengan usaha besar atau kewajiban membayar kredit kepada pihak bank.

"Nah, ini kan bukan kemauan dari UMKM, ini bencana. Inilah yang kita mau coba perantara, misalnya karena dia tidak sanggup bayar utang karena kegiatan usahanya terhenti, harus dibicarakan dengan pihak perbankan, supaya ada penangguhan," ungkapnya.

 

2 dari 2 halaman

Belum Ada Hitungan

Saat ini, ia belum memastikan berapa persen kerugian yang dialami oleh pelaku UMKM, dan berapa banyak UMKM yang terdampak banjir di Jakarta dan sekitarnya.

"Kami hadir pasca-emergency respons, baru ketahuan nanti. Kalau sekarang masih tahap emergency respons belum kita tahu berapa banyak UMKM yang terkena musibah, ikutin BMKG, karena ini bukan bencana nasional, kan ada aturannya tanggap bencana," pungkasnya.

Video Terkini