Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemag pada perdagangan Rabu ini. Melemah rupiah seiring dengan memanasnya konflik antara Iran dengan AS usai Iran melakukan serangan balasan terhadap Negeri Paman Sam.
Mengutip Bloomberg, Rabu (8/1/2019), rupiah dibuka di angka 13.915 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.878 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah terus melemah ke 13.930 per dolar AS.
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.915 per dolar AS hingga 13.937 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 0,46 persen.
Advertisement
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.934 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.919 per dolar AS.
Baca Juga
Kepala Riset PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, Serangan balasan tersebut bisa memicu aksi saling membalas dan bisa berujung ke perang di Timur Tengah.
"Sentimen hindar resiko akan membayangi perdagangan di pasar keuangan hari ini termasuk rupiah. Rupiah bisa melemah dalam hari ini, mungkin bisa ke atas 14.000," ujar Ariston dikutip dari Antara.
Selain itu, lanjut Ariston, harga minyak mentah yang turut naik juga bisa membebani rupiah karena defisit neraca transaksi berjalan (current account deficit/CAD) Indonesia bisa memburuk.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Serangan Balik Iran
Sebelumnya, para pelaku pasar menganalisis bahwa Iran tidak mungkin menyerang basis AS di Timur Tengah yang bisa menganggu ekspor minyak mentahnya.
Munculnya konflik baru AS dengan Iran akan semakin menambah daftar panjang ketidakpastian ekonomi global. Di mana sebelumnya AS lebih dulu mengerem laju pertumbuhan global akibat perang dengan China.
Ariston memperkirakan rupiah pada hari ini akan bergerak di kisaran Rp13.900 per dolar AS hingga Rp14.050 per dolar AS.
Advertisement