Sukses

Isu Saham Gorengan Tak Pengaruhi Minat Investor Asing

Isu saham gorengan tengah marak dibahas lantaran adanya temuan perusahaan seperti PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan isu terkait saham gorengan yang mencuat belakangan ini tidak berpengaruh terhadap minat investor asing dalam menanamkan modalnya di Indonesia.

Seperti diketahui, isu saham gorengan tengah marak dibahas lantaran adanya temuan perusahaan seperti PT Asuransi Jiwasraya (Persero) dan PT Asabri (Persero) yang salah menempatkan portofolio di emiten yang sahamnya anjlok.

"Kalau ditanya sentimennya memang sentimen negatif. Tapi apakah berpengaruh terhadsp minat investor asing ke Indoneisa? Saya rasa tidak," tegas Direktur Perdagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI Laksono Widito Widodo di Jakarta, Jumat (10/1/2020).

Laksono memaparkan, investor asing memang lebih fokus terhadap saham blue chip atau saham pada perusahaan yang memiliki kapitalusasi pasar besar. Sementara saham yang digoreng rata-rata nilai kapitalisasi pasarnya kecil.

"Saham-saham yang disebut saham gorengan tentu berbeda dengan investor asing yang lebih fokus ke saham-saham besar di IDX 80. Malah lebih fokus ke LQ45 bahkan IDX30," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Isu Global

Menurut dia, investor asing saat ini lebih memikirkan isu yang terjadi di ranah global, seperti konflik antara Amerika Serika (AS) dan Iran serta kesepakatan dagang Negeri Paman Sam dan China.

"Mereka lebih terdampak terhadap kejadian-kejadian saat ini dunia, seperti ketegangan di belahan semenanjung Arab antara As-Iran. Mereka juga lebih concern kepada berita ekonomi dari indonesia dan politik di Indonesia," ungkapnya.

"Tapi soal berita politik juga mereka sudah terbiasa dengan Indonesia yang negara dinamins, sudah tidak menjadi fokus. Fokusnya lebih kepada domestik ekonomi dan risiko ekonomi global secara keseluruhan," dia menandaskan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

  • Erick Thohir kini menjabat sebagai Menteri BUMN di Kabinet Indonesia Maju.

    Erick Thohir

  • BUMN adalah singkatan dari Badan Usaha Milik Negara yang beroperasi di Indonesia.

    BUMN

  • Bursa Efek Indonesia atau BEI adalah salah satu tempat yang memperjualbelikan saham, obligasi, dan sebagainya di Indonesia.

    BEI

  • Saham adalah hak yang dimiliki orang (pemegang saham) terhadap perusahaan berkat penyerahan bagian modal sehingga dianggap berbagai dalam pe

    Saham