Sukses

Antam Pastikan Wilayah Operasionalnya Bukan Penyebab Bencana Lebak dan Bogor

Menurut data rekapitulasi dampak banjir dan longsor Jabodetabek & Lebak dari situs BNPB, sampai dengan Jumat 10 Januari 2020 pukul 06.00, di Kabupaten Lebak tercatat 5.139 jiwa mengungsi, sedangkan di Kabupaten Bogor 22.504 jiwa.

Liputan6.com, Jakarta Bencana banjir dan longsor di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Bogor mengakibatkan dampak jumlah pengungsi yang tinggi. Menurut data rekapitulasi dampak banjir dan longsor Jabodetabek & Lebak dari situs BNPB, sampai dengan Jumat 10 Januari 2020 pukul 06.00, di Kabupaten Lebak tercatat 5.139 jiwa mengungsi, sedangkan di Kabupaten Bogor 22.504 jiwa.

Sempat di singgung wilayah operasionalnya berada di wilayah yang sama dengan bencana banjir di Lebak dan Bogor, PT Aneka Tambang Tbk (Antam) menyatakan keprihatinan dan memastikan wilayah operasionalnya tidak menyebabkan bencana. Sekretaris Perusahaan Antam Kunto Hendrapawoko mengatakan bekas operasi tambang emas Cikotok berada di Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak berada di wilayah yang berbeda dengan penyebab banjir bandang Sungai Ciberang.

“Lokasi eks tambang emas Cikotok berada di punggung gunung yang berbeda dengan aliran sungai yang berbeda,” kata Kunto dalam keterangan tertulis.

Kunto menambahkan, eks tambang Cikotok memasuki pascatambang tahun 2008 dan menghentikan kegiatan operasionalnya. Tahun 2015 Pemerintah Daerah menyetujui pascatambang Cikotok dan menyatakan reklamasi di wilayah tersebut berhasil.

“Setelah pasca tambang Cikotok disetujui, maka Pemda telah melepaskan kewajiban Antam” kata Kunto.

“Saat ini disana telah terbit IUP baru yang dikelola perusahaan swasta” tambahnya. Melihat sejarah, Antam memang pernah mengelola tambang ini. Tambang emas Cikotok beroperasi tahun 1936 dan melebur dengan Antam tahun 1968. Berlokasi di Kecamatan Cibeber, tambang Cikotok memiliki luas IUP 2.416 hektar dengan sistem tambang bawah tanah. Setelah pasca tambang, lubang-lubang tambang telah ditutup dan areal bukaan lahan di reklamasi. Kunto juga mengatakan kejadian longsor di beberapa titik di Kecamatan Nanggung, Kabupaten Bogor jauh dari area operasi tambang emas Pongkor. “Operasi tambang emas Pongkor berada di desa yang berbeda dengan beberapa titik longsor,” kata Kunto.

 

Menurutnya jumlah pengungsi karena longsor dan retakan tanah di wilayah Kecamatan Nanggung mencapai 3.187 warga. Pengungsi tersebar di Desa Nanggung, Malasari, Cisarua, Bantarkaret, Pangkajaya dan Curugbitung. Berdasarkan keterangan tertulis, Antam bersama holdingnya Mining Industry Indonesia (MIND ID) membantu melakukan penanganan dampak bencana.

“Total bantuan yang sudah disalurkan untuk bencana Lebak, Bogor dan Jakarta mencapai Rp600juta,” kata Kunto.

Di Lebak, perusahaan menyalurkan bantuan genset untuk listrik, sanitary kit dan bahan makanan di area gunung Julang, Kecamatan Cipanas. Disana Antam dan MIND ID juga memberikan pelayanan kesehatan dan assessment wilayah terdampak.

Di Kabupaten Bogor, Antam telah menyelesaikan perbaikan di dua titik jalan di Kampung Ciketug dan Wates, Desa Pangkal Jaya untuk mempermudah akses masyarakat. Kunto mengatakan strategi jangka pendek Antam dan MIND ID saat ini berfokus pada penanganan keadaan darurat.

“Selain menyalurkan bantuan logistik, perbaikan akses jalan, perusahaan juga melakukan pelayanan kesehatan di Desa Malasari,” Tutur Kunto.

Menurut Kunto disana terdapat 1.508 warga kampung Nyuncung mengungsi ke kampung Cisangku. Daerah ini merupakan wilayah terdampak dengan jumlah pengungsi terbesar di Kecamatan Nanggung. Pelayanan kesehatan juga dilaksanakan di Desa Curugbitung.

 

(*)