Sukses

Maskapai Disebut Turunkan Tarif Tiket Pesawat, Ini Faktanya

Sistem harga tiket pesawat saat ini berbeda.

Liputan6.com, Jakarta Maskapai penerbangan diketahui menurunkan tarif tiket pesawat rute domestik. Seperti yang dilakukan maskapai Lion Air dan ramai dibicarakan masyarakat melalui media sosial. Maklum, mahalnya tiket penerbangan kerap dikeluhkan masyarakat.

Ternyata, penurunan tarif tiket pesawat ini imbas dari peralihan musim permintaan tiket pesawat di masyarakat. Kebijakan ini belum tentu berlangsung lama.

"Harga tiket domestik masih tinggi. Kalaupun dianggap penurunan itu hanya peralihan dari high season ke low season," ujar Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Budijanto Ardiansjah saat dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (13/1/2020).

Penurunan tarif, lanjut dia, merupakan bentuk harga promo yang diberikan maskapai pada beberapa kelas penerbangan. Ini terutama di saat permintaan turun. 

Permintaan penerbangan meningkat saat momen Natal dan Tahun Baru. Memasuki awal tahun, permintaan kembali turun.

"Iya itu trick promosi aja kerana low season. Tentunya kalau benar-benar turun secara permanen adalah hal yang baik, tapi kayaknya kita masih harus melihat beberap bulan ke depan semoga airlines itu konsisten," dia menuturkan.

Dia menuturkan jika sistem harga tiket pesawat saat ini berbeda. Sebelumnya memiliki disparitas batas bawah dan atas tiket pesawat. "Tapi sekarang kan gak ada lagi sejak penerapan harga tiket semua di kelas tertinggi (Y class)," jelas dia.

2 dari 2 halaman

Lion Air Turunkan Tarif Tiket Pesawat Domestik, Bagaimana yang Lain?

Maskapai penerbangan Lion Air diketahui menurunkan harga tiket pesawat rute domestik miliknya. Masyarakat pengguna pesawat terbang menyambut baik hal ini.

Akankah langkah Lion Air diikuti maskapai lainnya lainnya?

Pengamat Penerbangan, Gatot Raharjo, memprediksi hal ini tidak akan terjadi. "Sepertinya tidak akan diikuti maskapai lain, terutama Garuda Indonesia. Karena Garuda sekarang baru merasakan untung dengan harga tiket yang normal," kata dia, kepada Merdeka.com, Minggu (12/1/2020).

Demikian pula pada maskapai penerbangan Citilink. Sebab penurunan harga akan membuat maskapai tersebut menderita kerugian.

"Tapi Citilink mengikuti kebijakan Garuda, jadi bisa saja dia dikorbankan untuk bersaing dengan Lion," ujarnya.

Maskapai lain, seperti Sriwijaya Air juga diprediksi tidak akan mengambil keputusan untuk menurunkan harga tiketnya. "Kalau Sriwijaya saat ini produksi-nya dipangkas habis. Kalau dia juga pasang harga rendah, bisa rugi," ungkap Gatiti.

Lebih lanjut Gatot menilai meski sudah turun namun harga tiket Lion Air sebetulnya masih tinggi. Sebab, harga yang tertera tidak termasuk biaya bagasi.

"Sebenarnya harga tiket pesawat murah Lion itu, karena dia juga mengenakan biaya bagasi, jadi jatuhnya mahal juga," tutupnya.