Sukses

Usai Padam, Listrik di Wilayah Sunter dan Kemayoran Kembali Menyala

Pemadaman listrik akibat kebakaran di Gardu Induk Gambir Baru Kemayoran pada Senin, 13 Januari 2020 pukul 06.30 WIB.

Liputan6.com, Jakarta - Aliran listrik  di wilayah Sunter, Cempaka Mas, Kemayoran, Kelapa Gading dan sekitarnya kembali normal usai mengalami pemadaman listrik pada pagi ini.

Pemadaman listrik tersebut akibat kebakaran di Gardu Induk Gambir Baru Kemayoran pada Senin, 13 Januari 2020 pukul 06.30 WIB.

"Seluruh daerah yang padam akibat kebakaran yang terjadi di Gardu Induk Gambir Baru, Kemayoran pada Senin (13/1) Pukul 06.30 WIB. Saat ini telah berhasil dinormalkan pada pukul 08.46 WIB," kata Senior Manager General Affairs PLN UID Jakarta Raya Tris Yanuarsyah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (13/1/2020).

Sementara itu, General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Ikhsan Asaad menyatakan, saat ini api di Gardu Induk Gambir Baru Kemayoran sudah berhasil dipadamkan oleh petugas pemadam kebakaran. PLN segera menormalkan wilayah yang padam dengan memasok listrik dari gardu induk lainnya.

"Jam 08.20 WIB sebagian besar wilayah yang terdampak sudah menyala dengan mengalihkan sumber pasokan listrik dari Gardu Induk lain. Kami upayakan optimal supaya segera normal, dan estimase maksimal 1 jam kedepan semua wilayah yg terdampak akan menyala," ungkap Ikhsan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Terdampak Banjir, 86 Gardu Listrik Masih Padam

PLN masih memadamkan 86 gardu di wilayah Jakarta, Bogor, Depok,‎ Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek) dan Banten akibat terdampak banjir. Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan masyarakat dari sengatan listrik.

Wakil Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, hingga pukul 11.00 WIB. 98,7 persen gardu distribusi terdampak banjir di Jabodetabek dan Banten telah menyala.

Dari total 6.320 gardu distribusi terdampak banjir, PLN telah menyalakan sebanyak 6.234 gardu dan sisa 86 gardu masih dipadamkan sementara demi keamanan warga.

Khusus di Jakarta hanya tersisa 5 gardu distribusi yang belum menyala, yaitu di daerah Rawa Buaya, Semanan, dan Grogol. Sementara, 81 gardu yang belum menyala, mayoritas berada di kawasan Jasingan Bogor dan Lebak Banten yang terdampak banjir bandang.

"Mayoritas di sekitar Lebak dan Jasinga, ini aksesnya banyak terputus akibat banjir bandang, mobil tidak bisa masuk. Seluruh peralatan harus dipanggul. Kami tetap usahakan, tapi tentu butuh waktu," kata Darmawan, di Jakarta, Selasa (7/1/2020).

PLN juga telah melakukan pengecekan kilo Watt hour (kWh) meter di bangunan sekolah dan sejumlah rumah‎ di beberapa daerah, tingginya banjir juga menyebabkan Alat Pengukur dan Pembatas (APP) atau kWh meter terendam banjir sehingga perlu dilakukan pengecekan dan perbaikan.

"Beberapa lokasi banjirnya cukup tinggi, lebih dari 1,5 meter, kWh meternya pun ikut terendam sehingga mengalami gangguan," Tutup Darmawan. 

3 dari 3 halaman

Gardu Listrik yang Belum Menyala Akibat Banjir Tinggal 4 Persen

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkapkan alasan pemadaman listrik pasca banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya.  Pemadaman tersebut untuk menjaga keselamatan masyarakat.

"Karena nomor satu menjaga keselamatan juga, karena dalam banjir sendiri yang namanya listrik itu sangat berbahaya, makannya kita padamkan," ungkap Erick saat meninjau Posko BUMN di Kecamatan Cengkareng, Jakarta, Minggu (5/1/2019).

Dalam kunjungan tersebut Erick didampingi oleh Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga, serta perwakilan dari PT PLN (Persero), dan dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Ia pun berharap PLN dengan direksi komisaris yang baru akan lebih tanggap bencana, dan lebih solid dalam melakukan gotong-royong. "Saya yakin ke depan kita jadi prioritas service yang baik ke masyarakat," jelasnya.

Sementara itu, ia melihat kini sudah banyak gardu-gardu listrik yang dioperasikan kembali. "Tadinya ribuan sekarang tinggal empat persen yang masih padam," ungkapnya.