Sukses

Mantan Dirut PT INTI Irfan Setiaputra Bakal Pimpin Garuda Indonesia?

Kementerian BUMN mengungkapkan kemungkinan besar calon direktur utama Garuda Indonesia berasal dari kalangan eksternal.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian BUMN mengungkapkan kemungkinan besar calon direktur utama Garuda Indonesia berasal dari kalangan eksternal.

"Pastinya kita mencari sosok yang yang terbaik, tidak terkontaminasi permasalahan-permasalahan di Garuda Indonesia, dan mampu membuat maskapai itu terbang tinggi serta tidak merugi," ujar Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga dikutip dari Antara, Selasa (14/1/2020).

Selain itu Arya juga menambahkan bahwa pihaknya juga mencari sosok yang harus mengerti keuangan, memiliki kemampuan manajemen yang kuat, serta profil yang diharapkan dapat membenahi Garuda Indonesia.

Kementerian BUMN juga tetap mengambil calon dari internal Garuda agar dapat mengetahui kondisi internal maskapai tersebut.

Selain itu Kementerian juga akan melakukan sedikit penyegaran di level komisaris.

Staf Khusus Kementerian BUMN tersebut menyampaikan bahwa telah mengantongi tiga sosok dalam bursa calon direktur utama Garuda Indonesia.

"Ada sosok yang berpengalaman di maskapai, ada juga sosok yang emang dibutuhkan untuk kuat dalam bidang keuangan, dan ada sosok yang memiliki kekuatan di manajemen serta keuangan," kata Arya Sinulingga.

Beredar kabar bahwa mantan Direktur Utama PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero) Irfan Setiaputra bakal menduduki jabatan direktur utama Garuda Indonesia. Saat ditanya hal tersebut, Arya tidak mengiyakan tetapi juga tidak menampik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Erick Thohir Telah Kantongi Nama Dirut Baru Garuda, Kapan Diumumkan?

Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir telah mengantongi nama Direktur Utama dan direksi baru PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. Sedangkan untuk nama-nama komisaris akan ditentukan pada pekan depan. 

"Garuda insyallah hari ini direksinya, jajaran komisarisnya mungkin masih minggu depan," kata Erick dalam acara Penandatanganan Perjanjian Pemegang Saham Pendirian Perusahaan Patungan, antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dan PT Kereta Api Indonesia (Persero), di Synergy Lounge Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, (10/1/2020).

Dirut Garuda Indonesia sebelumnya I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra atau Ari Askhara telah diberhentikan dari jabatannya pada 5 Desember 2019. Pemberhentian ini karena Ari terbukti menjadi pelaku penyelundupan barang mewah yaitu komponen motor Harley Davidson. 

Menurut Erick, untuk memilih nama-nama direksi yang akan mengisi posisi di Garuda Indonesia memerlukan proses yang tidak sebentar karena pihaknya menginginkan orang yang tepat dalam memutuskan Dirut garuda yang baru.

"Padahalkan kadang-kadang kita sebagai pemegang saham ingin memastikan, bahwa figur-figur yang dipilih ini figur yang tepat," jelasnya.

Ia juga tidak bisa mengungkapkan nama direksi yang telah dipilihnya. Alasannya, Garuda Indonesia merupakan perusahaan terbuka (Tbk), sehingga untuk mengumumkannya harus sesuai dengan aturan. 

"Garuda itu perusahaan Tbk jadi tentu prosesnya harus melalui Tbk, nanti saya ngomong dibilang melanggar," ungkapnya.