Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) lakukan kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara untuk membangun bandara Bukit Malintang.
Adapun penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B. Pramesti dengan Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution yang disaksikan Ketua DPRD Mandailing Natal, Erwin Efendi Lubis dan pejabat di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.
Polana menyampaikan, dengan ditandatanganinya perjanjian tersebut diharapkan bandara Bukit Malintang dapat segera dibangun sebagai moda transportasi yang memberikan pelayanan masyarakat dari dan ke Mandailing Natal, mendukung kegiatan perekonomian, perdagangan dan peningkatan potensi wisata khususnya di Kabupaten Mandailing Natal.
Advertisement
Baca Juga
“Kami menyambut baik kesepakatan bersama ini, kami juga berharap, pembangunan dan pengembangan Bandara Bukit Malintang di Kabupaten Mandailing Natal, nantinya dapat menjadi titik tolak peningkatan pertumbuhan perekonomian di daerah setempat dengan meningkatnya jumlah penumpang dan kargo sesuai dengan standar keselamatan dan keamanan penerbangan," ujar Polana.
Sementara itu, Bupati Mandailing Natal, Dahlan Hasan Nasution didampingi Ketua DPRD Mandailing Natal, berharap pembangunan bandara di wilayahnya dapat terwujud mengingat jarak tempuh dari dan ke Madina melalui moda transportasi darat cukup jauh.
Contohnya saja, jarak tempuh dari Madina ke Padang memakan waktu 7 jam, sementara Madina ke Medan memakan waktu 11 hingga 12 Jam.
“Dalam pembangunan bandara kami menghibahkan lahan kurang lebih 106 hektare dan akan disusul 20 hektare dari hibah Pemrov Sumut, dengan luasnya lahan, kami menargetkan panjang runway bisa mencapai 1.600 meter,” ungkap Dahlan.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi
Dahlan mengemukakan, kehadiran bandara nantinya diharapkan dapat meningkatkan perekonomian serta membuka potensi-potensi besar yang dimiliki seperti berbagai macam tanaman pertanian tumbuh dengan subur di Kabupaten Mandailing Natal.
Salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Mandailing Natal adalah perkebunan. Tanaman perkebunan yang paling dominan di daerah ini adalah kelapa sawit, tanaman karet serta kakao.
Selain komoditi perkebunan tesebut, Kabupaten Mandailing Natal juga memiliki potensi dalam pengembangan tanaman kopi, kulit manis, kelapa, kemiri, aren dan cengkeh.
Advertisement