Liputan6.com, Jakarta - Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) mengajak para pelaku industri konstruksi untuk bersinergi dalam meningkatkan perannya dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Melalui infrastruktur, diklaim mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing Indonesia.
Sekretaris Jenderal Gapensi Andi Rukman menyatakan saat ini kondisi dunia industri konstruksi nasional tidak dalam kondisi yang terlalu menggembirakan.
Baca Juga
"Pembangunan infrastruktur nasional secara besar-besaran dalam lima tahun terakhir ini belum diikuti secara linier dengan tumbuh perkembangnya industri pendukungnya seperti industri manufaktur dan material untuk keperluan konstruksi," kata dia di Jakarta, Rabu (22/1/2020).
Advertisement
Tidak hanya itu, Andi menambahkan, serbuan teknologi dan material konstruksi impor, serta masuknya investasi industri manufaktur dari luar tanpa melalui strategi yang tepat sering tidak memberikan efek positif bagi industri nasional.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kebijakan Perdagangan
Demikian juga kebijakan perdagangan dari pemerintah terkait expor-impor misalnya, membuat investor industri nasional sangat sering kesulitan membuat strategi-strategi pengembangan bisnisnya.
"Masalah ini tentu tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah saja, tapi konstribusi seluruh pemangku kepentingan sangat diperlukan sesuai dengan kapasitas masing-masing," tambah dia.
Untuk itu menurut Andi Rukman, Gapensi berinisiasi mengumpulkan potensi industri konstruksi nasional dengan untuk menggandeng asosiasi-asosiasi industri konstruksi nasional seperti dari ARI (Aliansi Rebar Indonesia), APJEBI (Asosiasi Pabrikan Jembatan Baja Indonesia), ASPATINDO (Asosiasi Pabrikan Tower Indonesia), APBINDO (Asosiasi Pabrikan Baja Indonesia), ARFI (Asosiasi Roll Former Indonesia) dan lain-lain.
"Agar semua kompak saling mendukung dan membuat komitmen untuk saling menguatkan satu sama lain demi tumbuhkan besarnya industri konstruksi nasional," pungkasnya.
Advertisement