Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin menyampaikan, pemerintah hendak mengubah konsep holding penerbangan menjadi holding pariwisata.
"Holding penerbangan sekarang sedang dikembangkan untuk jadi indonesia tourism ecosystem. Saya rasa bagus juga melihat adanya holding aviasi atau penerbangan dikorelasikan langsung dengan pariwisata," kata Awaluddin di Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Jumat (24/1/2020).
Dia mengatakan, pemerintah beserta operator bandara dan stakeholder terkait terus mengadakan kajian komprehensif mengenai usulan perubahan skema holding tersebut.
Advertisement
Adapun beberapa pihak yang terlibat di sini berasal dari sektor penerbangan dan pariwisata. Seperti PT Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC) atau PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, dan PT Angkasa Pura I (Persero).
Awaluddin melanjutkan, pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN belum menunjuk nama perusahaan pelat merah yang akan menjadi induk holding.
"Karena kajiannya jadi ekosistem pariwisata, belum ditetapkan kembali. Kalau yang di holding aviasi kan sudah ditetapkan tapi berubah pariwisata. Sekarang enggak tahu seperti apa," tuturnya.
Rencananya, pembentukan holding pariwisata yang sebelumnya berkonsep holding penerbangan tersebut akan tuntas pada akhir tahun ini.
"Targetnya akhir tahun (selesai). Ini di-direct oleh Kementerian BUMN dan antar perusahaan BUMN," pungkas Awaluddin.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Erick Thohir Bakal Bentuk Holding Pariwisata
Menteri BUMN Erick Thohir tengah merombak kebijakan pembentukan holding penerbangan menjadi holding pariwisata.
Hal itu diungkapkan oleh Plt Direktur Utama Garuda Indonesia Fuad Rizal yang menyambangi kantor Kementerian BUMN, Kamis (9/1/2020).
"Tadi rapat holding pariwisata. Holding penerbangan diperluas jadi holding pariwisata," ujar Fuad.
Pembahasan mengenai holding tersebut memang baru berlangsung hari ini. Namun, rapat pembahasan tidak dipimpin oleh Erick Thohir langsung.
Fuad enggan menjawab jumlah pasti BUMN yang mengikuti rapat. Dirinya juga belum mengetahui bagaimana peran maskapai nasional tersebut dalam holding nantinya.
"Belum tahu. Ini kan baru awal-awal," ujarnya singkat.
Sementara, konsep pembentukan holding BUMN penerbangan sebenarnya sudah digagas sejak era kepemimpinan Menteri BUMN Rini Soemarno. Namun, kelanjutannya masih belum diketahui pasti hingga sekarang.Â
Advertisement
Ini Cara Erick Thohir Bereskan Hotel-Hotel BUMN
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga membeberkan langkah yang akan dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir dalam merapikan bisnis hotel milik BUMN yang induknya tidak memiliki core bisnis perhotelan.
Cara tersebut ialah dengan menyatukan pengelolaan hotel tersebut kepada BUMN yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) alias sudah IPO (initial public offering).
"Untuk hotel-hotel di BUMN nanti akan disatukan (pengelolaannya), dimasukkan ke perusahaan BUMN yang sudah IPO," ujar Arya di Kementerian BUMN, Selasa (7/1/2020) malam.
Rencananya, pengelolaan hotel ini akan diserahkan kepada BUMN dengan kinerja yang kurang baik, sehingga nantinya BUMN tersebut bisa meningkatkan performanya.
Namun, Arya belum mengetahui secara pasti BUMN mana saja yang bakal mengelola bisnis hotel tersebut. Skema pengelolaannya pun masih disusun.
"Ini masih dicari apakah bentuknya diambil, atau dibeli untuk memperkuat Tbk (perusahaan terbuka) itu," ujar Arya.3 dari 3 halaman