Liputan6.com, Jakarta Pemerintah kini tengah membangun Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) yang berlokasi di Depok, Jawa Barat. Pembangunan Kampus UIII termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) sesuai Perpres Nomor 57 Tahun 2016.
Â
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan yang dikerjakan oleh pemerintah yakni masjid kampus dan perpustakaan saat ini baru dimulai. "Itu semuanya akan selesai pada akhir Desember 2020," terangnya dalam pernyataan tertulis, Sabtu (25/1/2020).
Â
Kampus UIII sendiri terletak di Komplek RRI Cimanggis, Depok, dan dibangun di atas lahan seluas 142,5 hektar (ha). Kampus ini akan memanfaatkan lebih dari 20 persen dari total luas komplek untuk bangunan gedung. Selebihnya 80 persen akan dipertahankan sebagai ruang terbuka hijau berupa taman.Â
Â
Nantinya, kampus ini dibangun dengan konsep modern dan inklusif karena 50 persen adalah mahasiswa asing (internasional) dan 50 persen lagi dari nasional.
Â
Pembangunannya dilaksanakan dalam 2 tahap dengan biaya Rp 1,2 triliun. Tahap I dikerjakan oleh Kementerian Agama RI dengan biaya Rp 714 miliar yang terdiri atas 3 paket pekerjaan.
Â
Paket 1 dengan biaya Rp 362 miliar meliputi Gedung Rektorat, Gedung Fakultas A dan Plaza 3 Pilar yang progresnya saat ini mencapai 9,6 persen. Pelaksana pekerjaan adalah PT Waskita Karya sebagai kontraktor dan PT Virama Karya sebagai konsultan manajemen.
Â
Paket 2 dengan biaya Rp 168 miliar meliputi dari 5 unit Rumah Dosen, 1 Tower Asrama Mahasiswa (pria), Rehabilitasi Bangunan dan Mechanical, Electrical, dan Plumbing (MEP) yang progres mencapai 86 persen. Pekerjaan dilaksanakan oleh kontraktor PT Wijaya Karya dan konsultan PT Bennatin Surya Cipta.Â
Â
Pekerjaan paket 3 dikerjakan oleh Brantas Abipraya dan konsultan PT Akronim dengan biaya Rp 184 miliar meliputi pembangunan infrastruktur kawasan dan pagar keliling yang saat ini telah mencapai 69 persen.
Â
Â
2 dari 2 halaman
Tahap II
Untuk Pembangunan Tahap II dikerjakan oleh Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya dengan lingkup pekerjaannya meliputi pembangunan Masjid Kampus 2 lantai seluas 5.200 m2 dengan kapasitas tampung 1.880 jemaah. Kemudian pembangunan Perpustakaan Pusat 8 lantai seluas 16.556 m2 dengan kapasitas pengunjung 1000 orang. Saat ini progresnya baru mencapai 1,3 persen.
Â
Adapun anggaran pembangunan Masjid Kampus serta Perpustakaan Pusat tersebut sebesar Rp 254 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT. Pembangunan Perumahan (Persero).
Â
Selain itu Kementerian PUPR juga membangun apartemen bagi Mahasiswa seluas 12.815 m2 yang terdiri dari 8 lantai dengan jumlah kamar 268 unit. Progresnya mencapai 2 persen dengan anggaran Rp 120 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Hutama Karya.
Advertisement