Liputan6.com, Jakarta Virus corona saat ini seakan menjadi momok bagi publik dunia pasca kemunculan pertamanya di Kota Wuhan, China. Berbagai negara telah menghentikan sementara penerbangan ke Kota Wuhan, termasuk Indonesia melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Pengamat Pariwisata Asnawi Bahar menganggap penanganan virus corona harus ditindaki secara serius karena bisa berdampak terhadap keselamatan masyarakat Indonesia.
Advertisement
Baca Juga
Oleh karenanya, ia meminta Pemerintah RI bisa bersikap tegas dengan memulangkan warga China asal Wuhan yang saat ini berada di Indonesia. Langkah ini disebutnya telah dilakukan oleh negara tetangga kita, Filipina.
"Kita harus lakukan pengawasan ketat arus masuk (wisatawan), khususnya dari China atau lebih spesifik dari Wuhan. Dan yang keluar sebaiknya dilarang, khususnya ke China atau Wuhan. Warga negara China atau Wuhan yang ada di RI harus diperiksa dan dipulangkan, sama seperti yang dilakukan Filipina yang sudah memulangkan wisatawan asal Wuhan," ujarnya kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (25/1/2020).
Mantan Ketua DPP Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (ASITA) pun menilai, Pemerintah RI untuk sementara harus membuat travel warning ke Kota Wuhan di China yang menjadi asal muasal virus corona ini.
Lebih lanjut, ia mengatakan, isu mewabahnya virus corona belum terlalu berdampak terhadap jumlah kunjungan wisatawan asing ke Indonesia, khususnya dari Tiongkok.
Namun, Asnawi mengingatkan agar masyarakat dan Pemerintah Indonesia terus berhati-hati ke depannya lantaran penyebaran virus corona ini terjadi belum begitu lama.
"Kasus baru satu bulan ini, akan ketahuan bulan depan. Namun negara harus hati-hati menyikapi ini. Keselamatan rakyat juga harus jadi prioritas," imbuh dia.
Virus Corona Merebak, Lion Air Alihkan 2 Penerbangan Rute Bali-Wuhan
Maskapai penerbangan Lion Air, mengambil beberapa langkah terkait penerbangan ke Wuhan China seiring merebaknya Virus Corona.
Ini terutama layanan penerbangan internasional dari Indonesia, rute Denpasar – Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali (DPS) tujuan Bandar Udara Internasional Tianhe Wuhan di Distrik Huangpi, Provinsi Hubei, China.
"Sesuai dengan pemberitahuan resmi otoritas setempat (notam) di Wuhan, bahwa status bandar udara saat ini hanya diperbolehkan melayani kedatangan (arrival), untuk keberangkatan (departure) tidak membawa penumpang serta sebagai alternatif pendaratan kondisi darurat (emergency landing)," ujar Corporate Communications Strategic of Lion Air Group, Danang Mandala Prihantoro, Sabtu (24/1/2020).
Lion Air menyampaikan bahwa Penerbangan Denpasar – Wuhan beroperasi 24 dan 26 Januari 2020 hanya pemulangan dengan membawa tamu atau penumpang yang masih berada di Bali.
Penerbangan Wuhan – Denpasar sebagai ferry flight yaitu hanya membawa kru dan tidak melayani tamu atau penumpang
Penerbangan Denpasar – Wuhan mengalami perubahan direncanakan menjadi rute Denpasar ke Changsa – Bandar Udara Internasional Huanghua, Hunan, Republik Rakyat Tiongkok.
Untuk perkembangan lebih lanjut dan terbaru mengenai rute dimaksud, akan disampaikan kemudian. Perubahan dan pembatalan penerbangan merupakan implementasi dan langkah preventif terhadap penyebaran penyakit pneumonia berat di Wuhan.
"Upaya pencegahan pada penerbangan internasional juga berlaku dari dan ke Bandar Udara Internasional Kuala Lumpur, Malaysia (KUL)," kata dia.
Â
Advertisement