Sukses

Mati 30 Tahun, Jalur KA Cibatu-Garut Bakal Hidup Kembali Pekan Depan

Pemerintah Kabupaten Garut menyambut reaktivasi jalur dengan menyiapkan konsep ekonomi berkelanjutan

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah kabupaten garut bersiap diri jelang diaktifkannya kembali jalur kereta api (KA) yang sudah mati lebih dari 30 tahun. Pria yang akrab disapa Kang Emil itu meyakini, reaktivasi akan membawa dampak ekonomi yang baik kepada daerah, khususnya Kabupaten Garut.

"Kehadiran kereta api tentu memberikan alternatif bagi wisatawan untuk pergi ke Garut, dengan begitu akan semakin banyak orang yang datang ke Garut. Di mana ada konektivitas, di situ ada peningkatan ekonomi. Setiap datang arus manusia, ekonomi akan meningkat, pariwisata khususnya," ujarnya di Garut, Minggu (26/1).

Emil meminta Pemerintah Kabupaten Garut menyambut reaktivasi jalur dengan menyiapkan konsep ekonomi berkelanjutan. Dia juga menitipkan pesan agar warga dilibatkan dalam konsep tersebut.

Jika tidak ada perubahan jadwal, reaktivasi jalur kereta api Cibatu-Garut akan diresmikan pekan depan. "Dengan kehadiran kereta itu warga dari berbagai penjuru akan semakin mudah datang ke Garut," katanya.

Gubernur mengapresiasi langkah Pemerintah Kabupaten Garut yang ikut membantu penertiban bangunan di lahan milik PT KAI. Sehingga proses reaktivasi berjalan lancar. Emil akan mencoba langsung jalur yang telah direaktivasi.

"Saya juga akan coba langsung," tutupnya.

Reporter : Mochammad Iqbal

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Kemenhub Bakal Tingkatkan Kecepatan Kereta Api Jakarta-Merak 2 Kali Lipat

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tengah membangun proyek jalur ganda kereta api Jakarta-Merak. Selain itu, Kemenhub juga akan meningkatkan kualitas rel kereta api demi memaksimalkan kecepatan.

"Kecepatan saat ini hanya 40 km/jam, dan akan kami tingkatkan menjadi 70-80 km/jam," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat melakukan inspeksi jalur kereta dari Jakarta ke Serang, Banten, seperti dikutip dari Antaranews.com, Sabtu (18/1/2020).

Menhub menjelaskan lambatnya laju kereta karena jalur masih dinilai bahaya dengan ukuran rel yang kecil, sehingga tidak mampu untuk kereta kecepatan tinggi.

Selain itu, kata dia, saat ini jalur ke Merak masih single track dan tengah ditingkatkan menjadi double track agar lalu lintas kereta lebih lancar.

Dengan adanya peningkatan laju kereta, maka dapat memangkas waktu tempuh hingga 50 persen, sehingga lalu lintas kereta juga lebih banyak. Harapannya dengan adanya pengurangan waktu tempuh menuju Merak, maka perekonomian akan lebih cepat tumbuh.

"Selain itu, Stasiun Merak, akan dibuat terintegrasi dengan transportasi lain, mengingat di sana sudah ada pelabuhan dan terminalnya," kata Menhub.

3 dari 3 halaman

Tinjau Beberapa Proyek

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau sejumlah proyek pembangunan infrastruktur perkeretaapian di Provinsi Banten.

Beberapa proyek yang akan ditinjau yaitu pembangunan Jalur Ganda KA Lintas Rangkasbitung-Merak dan Reaktivasi Jalur KA Lintas Rangkasbitung-Labuan.

"Direncanakan Menhub beserta rombongan akan melakukan kunjungan dengan kereta inspeksi, Menhub akan meninjau langsung double track Rangkasbitung-Merak dan reaktivasi Rangkasbitung-Labuan,” jelas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan Hengki Angkasawan.

Dalam kunjungan kerja tersebut Menhub akan berhenti di tiga stasiun yaitu Stasiun Tigaraksa, Stasiun Rangkasbitung dan Stasiun Serang.