Sukses

Grab Luncurkan Taksi Online Listrik Pertama di Indonesia, Berapa Tarifnya?

Ada perbedaan tarif antara tarif Grabcar menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta yang menggunakan bahan bakar konvensional dengan yang elektrik.

Liputan6.com, Jakarta - Grab resmi luncurkan taksi online listrik pertama di Indonesia, Grabcar Elektrik powered by Hyundai. Namun, dengan tarif yang lebih mahal dibandingkan taksi daring yang menggunakan bahan bakar konfensional.

"Buka aplikasi Grab pada jam 12 nanti, sudah bisa ditemukan pilihan Grabcar Elektrik di aplikasi anda. Silahkan dicoba," ujar Ridzki Kramadibrata, selaku Presiden Grab Indonesia, saat peluncuran Grabcar Elektrik di Terminal 3 Bandara Internasional Soekarno Hatta, Senin (27/1/2020).

Untuk tahap awal juga, pengoperasian Grabcar Elektrik ini hanya bisa dipesan di Bandara Internasional Soekarno Hatta terlebih dulu, dengan berbagai tujuan Jabodetabek. Sebab, menurut Ridzki, potensi pasar di Bandara Soetta sangatlah besar dan apapun produk Grab yang bermula dari Bandara Soetta, dinilai memiliki banyak peminat.

"Pertimbangan kenapa milih Airport ini, karena PT AP II adalah rekan yang sama-sama suks berinovasi, jadi kami mempertimbangkan hal tersebut," ujar Ridzki.

 

Namun, tentu ada perbedaan tarif antara tarif Grabcar menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta yang menggunakan bahan bakar konvensional dengan yang elektrik. Perbedaannya bisa mencapai 10 sampai 15 persen.

Misalnya untuk Grabcar berbahan bakar BBM bertarif Rp 15 ribu sampai Rp 20 ribu per kilometer, maka perbedaan tarif perkilometernya diperkirakan mencapai Rp 17 ribu sampai Rp 22.500 dengan Grabcar Elektrik.

"Karena kan pelayanannya lebih eklusif, mobilnya juga baru, daya ekualnya juga lebih tinggi, kenyamananya juga lebih baik. Kita akan ada penyesuaian tarif sedikit dibandingkan dengan Grabcar airport, itu sekitar 10 sampai 15 persen," tutur Ridzki.

Lalu, Ridzki juga memastikan, bila para driver yang mengendarai Grabcar Elektrik ini adalah mitra pilihan yang sudah menempuh masa pelatihan terlebih dulu. Sebab, ada perbedaan antara mengendarai mobil berbahan bakar BBM dengan listrik.

Para driver pun diseragami berwarna hijau khas taksi daring dari Singapura itu.

Ridzki pun berharap, dengan menjadi pelopor, Grab bisa ikut mendukung pemerintah dalam menciptakan ekosistem kendaraan yang ramah lingkungan. Sebab, inilah investasi jangka panjang yang sebenarnya untuk mengurangi polusi udara yang selama ini jadi persoalan di ibukota negara.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

PLN akan Tambah Stasiun Pengisian Listrik

Sementara, Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini yang juga menghadiri peluncuran produk baru tersebut mengaku, pihaknya akan menambah Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di berbagai tempat yang mudah dijangkau.

"Sudah pasti akan ada penambahan titik charger. Tapi untuk jumlahnya, kami akan hitung dulu kebutuhan mereka berapa, baru langsung kita siapkan," ujarnya.

Namun yang pasti, untuk di Bandara Internasional Soekarno Hatta pasti akan diadakan stasiun tersebut. Tinggal mencari tempat strategis yang mudah dijangkau mobil-mobil tersebut.

Lalu, di luar bandara yang terdekat, SPKLU milik PLN juga berada di komplek Tangcity Mall. Bergeser ke arah Selatan, juga ada di komplek AEON Mall.

Sementara, bukan hanya Dirut PLN saja yang hadir dalam peluncuran tersebut, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Kepala Badan Kordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadahlia, Dirut PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dan Presiden Direktur Hyundai Motor Indonesia, Sonf Jong Ha, juga hadir dalam kesempatan tersebut.