Sukses

Cegah Penyebaran Corona, Kemenhub Perketat Pergerakan dari China

Virus Corona telah merenggut setidaknya 81 jiwa di Wuhan dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta seluruh pemangku kepentingan dalam bidang transportasi dan perhubungan untuk memaksimalkan pengawasan demi mencegah penyebaran virus Corona dari China.

Seperti yang diketahui, virus Corona telah merenggut setidaknya 81 jiwa di Wuhan dan diperkirakan jumlahnya akan terus bertambah, mengingat penyebaran virus ini sangat cepat.

"Menindaklanjuti imbauan dari Mensesneg, saya meminta seluruh stakeholder transportasi khususnya sektor udara dan laut untuk memperhatikan perkembangan virus Corona di Wuhan, China dan melakukan upaya preventif dengan intensif," ujar Menhub, mengutip keterangan resmi, Senin (27/1/2020).

Dirinya menegaskan, beberapa upaya yang harus dilakukan oleh operator sektor transportasi udara dan laut adalah melakukan pemantauan dan pemeriksaan penumpang dan kru yang lebih intensif, khususnya dari China.

Lalu, melakukan koordinasi dengan stakeholder khusus Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) kemudian menerapkan peraturan agar petugas bandara dan pelabuhan internasional yang dilalui penumpang China menggunakan masker khusus.

Tadi malam saya telah meminta Dirjen Hubud, Dirjen Hubla berkoordinasi dengan AP I, AP II, Pelindo I s.d IV untuk segera melakukan upaya-upaya secara intensif,” tandas Menhub.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Menteri Terawan Pastikan 243 WNI di Wuhan Tak Terjangkit Virus Corona

Menteri Kesehatan (Menkes), Terawan Agus Putranto, memastikan seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) di Wuhan, Ibu Kota Provinsi Hube dalam keadaan aman dan sehat atau tak terjangkit virus Corona. Adapun sebagian besar dari mereka adalah mahasiswa yang melanjutkan kuliah di wilayah tersebut.

Seperti diketahui,  Wuhan menjadi kota awal kemunculan virus Corona yang kini tengah merebak. Hingga kini, ada sebanyak 41 korban meninggal akibat virus Corona.

"(Sebanyak) 243 warga kita itu ada di pusat tempurannya di pusat kejadiannya, yaitu di Hubei, di Wuhan. Mereka (semua) sehat," katanya di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (27/1).

Dia menilai baiknya kondisi kesehatan masyarakat Indonesia di sana lantaran daya tahan tubuh atau imunitas mereka cukup tinggi. Sehingga virus tidak mudah terkontak langsung dengan WNI di sana.

"Mereka sehat itu artinya tidak semua orang bisa terkontak begitu saja. Saya malah jadi senang bahwa itu bukti bahwa mereka itu tetap sehat di tengah yang lain sakit kita tetep sehat. Karena imunitas orang-orang indonesia ini memang baik," jelas dia.

Dirinya pun mengimbau kepada masyarakat untuk mengatur pola hidup sehat. Sebab, dengan imunitas tinggi, maka seseorang tidak mudah terjangkit virus maupun penyakit, termasuk virus Corona.

"Saya ingin coba imbauan kepada masyarakat untuk hidup sehat, termasuk ke saudara-saudara wartawan ini kan juga enggak mau kena. Ya kalau enggak mau kena imunitasnya dijaga dengan baik," kata dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

3 dari 3 halaman

Batik Air Bantah 1 Penumpang Rute Balikpapan-Jakarta Terjangkit Virus Corona

Sebelumnya, Batik Air memastikan satu penumpang wanita dalam penerbangan rute Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur (BPN) bernomor ID-7270 tujuan Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta (HLP) tak terjangkit virus Corona.

"Mengenai perkembangan informasi yang beredar bahwa ada satu tamu wanita dalam penerbangan ID-7270 positif terkena virus corona adalah tidak benar," ujar Corporate Communications Strategic of Batik Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (27/1/2020).

Sebelum keberangkatan, tamu tersebut melapor dalam kondisi demam. Untuk itu, Batik Air membawa ke KKP Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan.

Danang menjelaskan, penerbangan ID-7270 sudah dipersiapkan sesuai standar operasional prosedur, membawa tujuh kru serta 142 tamu. Pesawat yang digunakan Airbus 320-200 registrasi PK-LZL, mengudara tepat waktu pukul 13.41 Waktu Indonesia Tengah (WITA, GMT+ 08) dan mendarat di Halim Perdanakusuma pada 14.36 Waktu Indonesia Barat (WIB, GMT+ 07). 

Batik Air bekerja sama dan koordinasi bersama Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP). Setelah tiba di Halim Perdanakusuma, dilakukan pemeriksaan kembali dan tim medis menyatakan negatif virus corona. Tamu dimaksud mengalami gejala typus.

Dalam menjaga keselamatan, keamanan dan kenyamanan penerbangan, Batik Air menekankan kepada setiap tamu mengikuti prosedur layanan penerbangan.

Seperti, untuk selalu memberikan informasi secara rinci dan sesuai keadaan sebenarnya kepada petugas layanan darat ketika proses pelaporan diri di counter check-in jika sedang hamil, sakit berat menular atau tidak menular atau memiliki kondisi khusus yang dapat membahayakan diri sendiri dan mengganggu kenyamanan tamu lain saat melakukan perjalanan udara.

Kondisi kesehatan pada umumnya tidak memerlukan surat izin medis. Namun untuk beberapa keadaan tertentu mewajibkan setiap pelanggan mempunyai surat izin medis sebelum penerbangan dengan menunjukkan dan melampirkan surat keterangan kelaikan terbang (fitness for air travel/ medical information) dari Kantor Kesehatan Pelabuhan serta menandatangai surat pernyataan.

"Hal ini sesuai ketentuan pengangkutan penumpang dalam kategori sakit," tandas dia.