Liputan6.com, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pesimistis target produksi siap jual atau lifting minyak dan gas (migas) pada tahun ini akan tercapai. Adapun target pemerintah di 2020 sebesar 755 ribu barel per hari untuk lifting minyak dan 1,191 juta barel setara minyak per hari untuk lifting gas.
"Lifting minyak dan gas saya tidak terlalu optimistis bahwa ini akan terpenuhi," ujar Sri Mulyani saat memaparkan realisasi APBN 2019 dan outlook 2020 di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Target lifting tidak terpenuhi karena penemuan dan eksplorasi sumur baru tidak terpenuhi pada tahun lalu. Di mana, dalam catatan pemerintah realisasi hingga November 2019 hanya 741 ribu barel per hari dari target APBN 775 ribu barel per hari.
Advertisement
"Mungkin sama dengan yang terjadi di 2019 karena eksplorasinya mungkin serta penemuan sumur baru tidak memberikan janji untuk peningkatan," jelasnya.
Sri Mulyani melanjutkan, lifting yang cukup tertekan akan berdampak pada penerimaan pajak Indonesia tahun ini. "Harga, lifting dan nilai tukar mungkin akan memberikan downside risk pada pertumbuhan penerimaan perpajakan kita," paparnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pertumbuhan Ekonomi
Adapun target ekonomi makro yang diharapkan bisa tercapai adalah pertumbuhan ekonomi yang dijaga di atas 5 persen. Selain itu, pemerintah juga berharap tingkat bunga SPN tiga bulan sebesar 5,4 persen bisa tercapai melalui penyaluran kredit.
"Harapan kita masih kepada pertumbuhan ekonomi kita akan jaga di atas 5 persen. Dan diharapkan suku bunga bisa diterjemahkan dalam pertumbuhan kredit yang lebih baik," tandasnya.
Reporter: Anggun P. Situmorang
Sumber: Merdeka.com
Advertisement