Sukses

Daftar Perusahaan Top Dunia yang Terpukul Akibat Virus Corona

Bisnis global mulai meraska dampak dari penyebaran virus corona. Berikut beberapa bisnis global yang menutup lapaknya sementara akibat virus ini.

Liputan6.com, Jakarta - Toko-toko besar, restoran, dan tujuan wisata di seluruh China tutup, ketika bisnis global mulai merasakan efek dari wabah virus corona di Wuhan yang mematikan.

Pemerintah China mengumumkan bahwa jumlah kematian akibat virus corona telah meningkat menjadi 80, dengan hampir 2.800 kasus dikonfirmasi di daratan Cina dan beberapa lainnya di negara-negara seperti Amerika Serikat, Australia dan Jepang.

Dengan lebih dari 57 juta orang di 15 kota di Cina terkunci, krisis ini menghantam industri ritel, perjalanan dan pariwisata yang sangat sulit selama puncak musim Tahun Baru Imlek tahun 2020 ini.

Perusahaan mengatakan mereka mengikuti petunjuk dari pemerintah, yang berarti rasa sakit itu bisa bertahan melewati musim liburan.

Beijing telah memperpanjang liburan Tahun Baru Imlek dari 30 Januari hingga 2 Februari untuk mencoba dan mencegah penyebaran virus tersebut.

Seorang pejabat pemerintah mengatakan kepada wartawan bahwa pihak berwenang sedang mempertimbangkan perpanjangan lebih lanjut.

Inilah yang dilakukan beberapa perusahaan global untuk mengatasi wabah tersebut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Starbucks

Starbucks mengumumkan bahwa mereka menutup toko dan menangguhkan layanan pengiriman di kota Wuhan, pusat penyebaran, dan Provinsi Hubei yang lebih luas. Rantai kopi mengoperasikan 90 toko di provinsi China tengah, menurut situs web perusahaan.

 

3 dari 4 halaman

KFC dan MCDoald’s

Restoran KFC dan Pizza Hut juga ditutup di kota Wuhan sampai pemberitahuan lebih lanjut. Perusahaan induk Yum China (YUMC) mengatakan bahwa mereka akan terus mengevaluasi kebutuhan untuk "tindakan tambahan."

McDonald's (MCD) telah menutup restoran di Wuhan dan empat kota lainnya di Hubei.

 

4 dari 4 halaman

Disneyland

Disneyland telah menutup taman-tamannya di Shanghai dan Hong Kong, tepat ketika sedang bersiap-siap untuk merayakan Tahun Baru China "Tahun Tikus," sebuah drama tentang Tahun Tikus Tiongkok.

Disneyland telah memasang dekorasi bertema Tahun Baru China di seluruh taman, meluncurkan barang dagangan baru dan memperkenalkan beberapa pilihan tempat makan Tahun Baru Imlek.

Saham-saham perusahaan barang mewah terpukul karena kekhawatiran penjualan yang lebih rendah selama musim belanja yang sibuk. Saham LVMH (LVMHF), Kering (PPRUF) dan pembuat jam tangan Cartier Richemont semua turun lebih dari 5 persen sejak minggu lalu.

Virus corona datang di saat yang tidak tepat bagi China. Tahun Baru Imlek adalah peristiwa ekonomi tunggal terbesar di China di mana tahun lalu menghabiskan lebih dari USD 150 miliar selama periode tersebut, sehingga implikasi ekonomi bisa sangat signifikan.

Wabah virus corona di Wuhan sudah memacu orang untuk menghindar keluar. Perilaku semacam itu dapat memberikan pukulan besar bagi sektor jasa, yang saat ini menyumbang sekitar 52 persen dari ekonomi Tiongkok.

 

Reporter: Helena Yupita

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.