Sukses

Masuki Industri 4.0, Pengusaha Muda Harus Lebih Inovatif

Pengusaha muda harus terus mengembangkan diri agar lebih inovatif di era industri 4.0.

Liputan6.com, Jakarta - Kandidat Ketua Umum Hipmi Jaya, Sona Maesana mengajak para pengusaha muda untuk terus mengembangkan diri agar lebih inovatif. Hal ini dalam rangka menyambut era revolusi industri ke-4 atau industri 4.0.

"Saya masuk Hipmi 2011, hingga kini sudah sembilan tahun saya terus berproses. Di Hipmi saya belajar banyak pengalaman dari teman senior. Beragam cerita ada di Hipmi, dan yang pasti, kita terus berbagi pengalaman seperti peluang dan tantangan dalam berbisnis, di era industri 4.0," ujar dia di Jakarta, Selasa (28/1/2020).

Menurut Sona, dengan bergabung dengan himpunan pengusaha seperti Hipmi, dirinya banyak mendapatkan pengalaman baru, seperti networking yang luas, pengembangan bisnis dan organisasi.

"Di sini boleh dibilang saya ditempa dan itu saya jadikan proses perjalanan dan pengalaman saya untuk ke depannya. Jadi saya berharap untuk para anggota baru juga jangan ragu, kita harus tetap optimis dan terus mengembangkan kemampuan. Karena di sini semua sahabat Hipmi jaya dengan tangan terbuka akan saling membantu," kata dia.

Sementara itu, Ketua Umum Hipmi Jaya Afifuddin Suhaeli Kalla menambahkan, musyawarah Daerah (Musda) XVII ini diadakan bertepatan dengan Ulang Tahun Ke-46 Hipmi Jaya, yang jatuh pada 22-23 Maret.

“Hipmi Jaya didirikan pada 20 Maret 1974 di Jakarta. Musda XVII ini merupakan pesta demokrasi Anggota HIPMI Jaya yang diadakan setiap 3 tahun sekali, saya berharap Musda  kali ini bukan hanya ramai karena akan memilih pemimpin baru tetapi yang paling penting adalah kita harus menyiapkan program kerja yang akan dilakukan tiga tahun kedepan, yang harus bisa bermanfaat untuk anggota dan masyarakat,” tutup Afie.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 3 halaman

Peresmian Rumah Mempesona

Sebagai wujud keseriusan untuk memimpin Hipmi Jaya, Sona Maesana meresmikan Rumah Mempesona sebagai posko kemenangannya.

Dalam peresmian tersebut, Afifuddin Suhaeli Kalla atau biasa disapa Afie mengingatkan kepada Bakal Calon Ketua Umum bahwa di Hipmi mempunyai tradisi Bertanding untuk bersanding.

"Jadi bertandinglah secara sehat, yakinkanlah para pemilih dengan santun, karena akhirnya akan kembali bersama dalam Keluarga Besar Hipmi Jaya. Bagi yang terpilih rangkul yang belum terpilih, bagi yang belum terpilih jangan berkecil hati, itulah filosofi yang selalu kita tanamkan dalam berorganisasi di HIPMI," jelas dia.

3 dari 3 halaman

Siapkah Indonesia Hadapi Revolusi Industri 4.0?

Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyelenggarakan dialog publik membahas kesiapan Indonesia dalam menghadapi gelombang revolusi industri 4.0, di Jakarta, Kamis (12/12/2019).

Kepala Pusat Penelitian Kebijakan dan Manajemen Iptek dan Inovasi LIPI, Dudi Hidayat, memaparkan bahwa revolusi industri 4.0 berkembang dengan pesat, yang berdampak signifikan pada berbagai sektor dan jenis pekerjaan.

Menurutnya, perubahan yang dibawa revolusi industri 4.0 antara negara berkembang, dan negara maju sangat berbeda.

"Sebagai negara berkembang, Indonesia memiliki realitas ekonomi sendiri serta kondisi sosial dan politik yang berbeda, sehingga perlu solusi yang sesuai dan tepat," kata Dudi.

Di balik itu, banyak sektor yang berpeluang untuk diganti oleh robot, yang berdampak hilangnya lapangan pekerjaan.

Karena revolusi industri 4.0 merupakan perpaduan sistem teknologi fisik, digital, dan biologis yang mengubah cara hidup manusia, yang menghasilkan kecerdasan buatan, internet of things (IoT), rekayasa genetika, kendaraan otonom, big data, cloud computing, neuroteknologi, dan 3D printing. Dari teknologi tersebut, tentu mengubah sistem sosial, ekonomi, dan politik.

Melihat hal tersebut, Indonesia harus berupaya untuk meningkatkan kesiapannya dalam aspek Sumber Daya Manusia (SDM), dan infrastruktur, agar tidak tertinggal.