Liputan6.com, Jakarta - Proses perekrutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 kini telah memasuki tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) sejak Senin, 27 Januari 2020.
Tahap tes ini akan berlangsung hingga awal Maret 2020, untuk kemudian dilanjutkan kepada Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) mulai 25 Maret 2020.
Setelah perekrutan tersebut, pemerintah rencananya akan kembali membuka proses penerimaan CPNS di tahun ini. Lantas, kapan kira-kira tahap pendaftaran akan kembali diadakan?
Advertisement
Baca Juga
Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Bima Haria Wibisana membuka kemungkinan pendaftaran CPNS tahun ini kembali diadakan mulai September mendatang. Namun, ia belum dapat merinci berapa jumlah formasinya.
"Kita belum dapat informasinya, mungkin setelah ini. Tapi kalau ada lagi, mungkin nanti September baru akan. Berapa formasinya belum tahu," ujar Bima di Kantor BKN, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Proses Lowongan CPNS 2019
Adapun pada proses pengadaan CPNS 2019 terdapat sebanyak 154.029 formasi, yang terdiri atas instansi pusat sebanyak 37.584 formasi dan instansi daerah sebanyak 116.445 formasi.
Seluruh proses perekrutan akan berakhir dalam tahap usul penetapan Nomor Induk Pegawai (NIP) yang direncanakan berlangsung hingga pertengahan Juni 2020. Sebelum itu digelar, BKN akan menyampaikan pengumuman hasil Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) pada 1 Mei 2020.
Untuk pelaksanaan Tes SKD yang saat ini tengah berlangsung, Bima mengatakan para peserta mampu memperoleh nilai yang tinggi lantaran punya waktu cukup untuk mempelajarinya.
"Ini meningkat dari sisi peserta dan dari sisi kualitas soal. Ini nilainya tinggi-tinggi. Mungkin mereka punya waktu belajar yang lebih baik," ucap dia
Â
Advertisement
Hindari Kegaduhan, Seleksi CPNS Bakal Dibikin Tak Serentak
Badan Kepegawaian Negara (BKN) membuka kemungkinan untuk menggelar seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tidak dilakukan serentak dalam satu waktu. Ke depan, seleksi CPNS bisa digelar kapan saja sesuai kebutuhan.
Kepala BKN Bima Haria Wibisana mengemukakan, proses seleksi CPNS nantinya bisa dilaksanakan seperti tes TOEFL, sehingga tidak menimbulkan kehebohan dalam sekali waktu.
"Saya sih berharap ke depan mungkin sistem seleksinya agak berbeda tidak tes seperti ini, tapi model tes TOEFL. Itu kan kapan saja bisa dilakukan. Jadi tidak gaduh ribuan orang tes CPNS. Tiap hari bisa tes," ujarnya di Kantor BKN, Jakarta, Rabu (29/1/2020).
"Kemudian formasinya langsung seperti anak SMA daftar, ada ranking. Untuk tiap formasi gitu. Jadi selesai tanpa kegaduhan yang berarti," dia menambahkan.
Dengan sistem seperti itu, ia berharap perekrutan CPNS di masa mendatang akan jauh lebih efektif dan tidak menimbulkan kehebohan dalam waktu sesaat. Namun, ia tetap menekankan seluruh kegiatan itu dijalankan dengan transparan seperti perekrutan saat ini.
Bima menyatakan BKN telah siap untuk dapat segera menerapkan sistem perekrutan CPNS seperti itu mulai tahun ini.
"Ya kalau kita BKN siap. Tinggal kebijakan pemerintahnya, kalau disuruh jalan siap," seru Bima.