Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona yang terus merebak hingga ke sejumlah negara, membuat penghasilan pedagang buah impor asal Tiongkok menurun drastis. Pasalnya, para pedagang khawatir produk buah impor yang akan dijual terinfeksi virus mematikan tersebut.
Misalnya saja pedagang buah impor yang berjualan di wilayah Bekasi, Jawa Barat, yang terpaksa mengurangi stok buah karena was-was serangan virus Corona. Begitu pula dengan peminat buah-buahan impor yang semakin berkurang tiap harinya. Hal ini tentunya berimbas pada menurunnya omzet penjualan para pedagang.
"Iya (penghasilan) menurun karena sudah banyak berkurang pembeli. Ya gitu takut (buah) terjangkit virus Corona, karena dari Cina itu," kata Endang, salah satu penjual buah impor asal Tiongkok, Rabu (29/1/2020).
Advertisement
Baca Juga
Endang mengaku dagangannya mengalami penurunan omzet kurang lebih 30 persen dari sebelumnya.
"Sekitar 30 persen lah menurunnya. Sudah pada sepi pembeli, stok juga udah dikurangi," ujarnya.
Karena stok buah impor yang sudah semakin berkurang, beberapa pedagang eceran terpaksa menaikkan harga buah.
"Harganya naik, sudah 2 hari ini, karena stoknya kan berkurang. Tapi ya gak terlalu jauh bedanya," jelas Endang.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Pedagang Lain
Hal serupa juga diungkapkan Ade, pedagang buah impor lainnya yang turut merasakan dampak pemberitaan virus Corona yang telah memakan ratusan korban jiwa tersebut.
"Udah makin sepi, kita juga jadi was-was jualnya. Jadi mau gak mau kita kurangi stoknya," kata Ade.
Meski demikian, Ade meyakinkan produk buah yang dijualnya aman dan tak terinfeksi virus Corona. Ia mengaku sudah membeli dalam stok banyak, sebelum penyebaran virus terjadi.
"Buah di sini udah pasti aman. Kita udah stok dari sebelum rame virus Corona. Jadi aman, pembeli gak perlu takut," tegasnya.
Para pedagang berharap penyebaran virus Corona dapat secepatnya diatasi dan tak berkepanjangan, agar hasil jualan mereka bisa kembali normal.
(Bam Sinulingga)
Advertisement