Sukses

Dirut PLN: Jaringan Transmisi Kami Lebih Panjang Dibanding Keliling Bumi

PLN terus berkomitmen membangun infrastruktur kelistrikan. Hal ini untuk meningkatkan pelayanan dan memperluas jangkauan listrik ke masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) terus berkomitmen membangun infrastruktur kelistrikan. Hal ini untuk meningkatkan pelayanan dan memperluas jangkauan listrik ke masyarakat.

Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini megatakan, jumlah pelanggan PLN saat ini mencapai 75,70 juta pelanggan di seluruh Indonesia. Sedangkan panjang transmisi mencapai 58.959 Kilo Meter Sirkit (KMs).

"Jadi, panjang transmisi PLN lebih panjang daripada keliling bumi,‎" kata Zulkifli Zaini, di Jakarta, Kamis (30/1/2020). Untuk diketahui, panjang keliling bumi sendiri adalah 40.075 km.

Sampai dengan Januari 2020, kapasitas pembangkit yang dioperasikan oleh PLN mencapai 62.833 MW dengan daya tersambung ke pelanggan sebesar 138.077 MVA.

Dengan total aset mencapai Rp 1.549 triliun, pada kuartal III 2019 pajak dan dividen yang disumbangkan PLN kepada pemerintah mencapai Rp 21,7 triliun.

Dalam kuartal yang sama, penjualan tenaga listrik meningkat sebesar 4,5 persen dibandingkan kuartal III 2018, atau sebesar Rp 202,7 triliun.

“Pendapatan usaha PLN dalam kurun waktu hingga kuartal III 2019 juga meningkat dengan persentase yang sama yakni 4,5 persen. Besarannya mencapai Rp 209,3 triliun,” ujar Zulkifli.

Sepanjang 5 tahun terakhir, kecenderungan kinerja PLN juga mengalami peningkatan. Dari sisi jumlah pelanggan terakhir sebesar 75,70 juta pelanggan, angka ini naik dari 61,168 juta pelanggan pada 2015.

Sedangkan pertumbuhan daya tersambung meningkat dari 106.582 MVA menjadi 138.077 MVA.

Zulkifli menjelaskan, sebagaimana amanat Pemerintah, PLN juga mendapat tanggung jawab untuk mengurangi konsumsi BBM pada pembangkit. Dalam lima tahun terakhir, persentase konsumsi BBM untuk pembangkit milik PLN mengalami penurunan dari 8,3 persen pada 2015 menjadi hanya 3,61 persen pada 2019.

"Angka ini terus kami upayakan kami turunkan, baik melalui penggunaan B20 dan B30, maupun dengan mengembangkan penelitian penggunaan CPO pada pembangkit-pembangkit kami. Dengan melakukan adaptasi dengan pemanfaatan B20 dan B30, maka PLN dapat terus meningkatkan efisiensi untuk mencapai suistainability growth, ” paparnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Dukungan Listrik Desa

Sementera itu, untuk mendukung ketersediaan listrik di desa-desa di seluruh Indonesia dalam mendongkrak produktivitas desa dan kelurahan, program Desa Berlistrik yang dijalankan oleh PLN mampu menerangi desa dari 70.391 desa pada tahun 2015 menjadi 81.085 desa dan kelurahan di seluruh Indonesia.

“Sebagian besar penambahan desa berlistrik dilakukan di daerah-daerah yang sulit dijangkau, sehingga memerlukan pekerjaan yang lebih kompleks,” tutur Zulkifli.

Ke depan, PLN di bawah kepemimpinan Direksi dan Komisaris yang baru, akan memfokuskan pada tiga aspek yakni penurunan biaya operasi perusahaan, peningkatan keandalan dan pelayanan, serta peningkatan pendapatan usaha. Dengan tiga langkah itu, kontribusi PLN terhadap keuangan negara diharapkan juga akan meningkat secara signifikan.

Selain itu, PLN juga akan fokus untuk mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT). Saat ini, daya pembangkit EBT terpasang 7.800 MW. Ada tambahan daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Hasang berkapasitas 39 MW di Sumatera Utara yang baru saja mendapatkan Sertifikat Laik Operasi (SLO). Pada tahun 2020 ini, PLN berencana untuk menambah pembangkit dari sektor EBT sebanyak 1.492 MW.

"Kapasitas terbesar yang dimiliki PLN untuk sektor EBT yakni PLTA sebanyak 4.750 MW atau 60 persen dari total seluruh EBT,” tandasnya.