Sukses

Bank Jatim Bukukan Laba Bersih Rp 1,38 Triliun Sepanjang 2019

Angka tersebut meningkat sebesar 9,22 persen dibandingkan periode sebelumnya yakni mencapai Rp 1,26 triliun

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim membukukan laba bersih sepanjang 2019 mencapai sebesar Rp 1,38 triliun. Angka tersebut meningkat sebesar 9,22 persen dibandingkan periode sebelumnya yakni mencapai Rp 1,26 triliun.

"Kinerja Bankjatim menunjukan performa yang bagus laba bersih 2019 mencapai Rp1,38 triliun atau tumbuh 9,22 persen," kata Direktur Keuangan Bank Jatim, Ferdian Timur dalam paparan kinerja di Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Ferdian menambahkan, tak hanya laba bersih yang tumbuh namun aset Bank Jatim juga meningkat sebesar 23,37 persen. Di mana aset perusahaan hingga Desember 2019 mencapai Rp 76,73 triliun dari periode sebelumnya yakni Rp 62,69 triliun.

Di samping itu, selama 2019 Dana Pihak Ketiga (DPK) Bank Jatim juga tumbuh sebesar 18,91 persen secara year on year (yoy) atau sebesar Rp 60,55 triliun dari periode yang sebelumnya hanya Rp 50,91 triliun. Pertumbuhan dana pihak ketiga yang signifikan tersebut, kata dia, menunjukkan kepercayaan masyarakat kepada Bank Jatim meningkat.

Adapun pertumbuhan DPK tersebut didominasi oleh pertumbuhan giro 23,53 persen atau tercatat Rp 23,83 triliun. Kemudian diikuti oleh pertumbuhan tabungan sebesar 16,28 persen atau Rp 22,22 triliun dan pertumbuhan deposito sebesar15,81 persen atau mencapai Rp 12,50 triliun.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

Penyaluran Kredit

Selain itu, pencapaian DPK juga diperkuat dengan CASA rssio Bank Jatim sebesar 76,06 persen selama lebih dari 15 tahun CASA rasio Bank Jatim berada di atas 65 persen. "Dari komposisi tersebut terlihat kemampuan Bankjatim dalam menghimpun dana cukup baik," kata dia.

Di samping itu, kinerja sepanjang 2019 yang juga terbilang mocer yakni perusahaan mampu mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit tertinggi dalam beberapa tahun terakhit yaitu 13,16 persen atau sebesar Rp 38,35 triliun. Pertumbuhan kredit diikuti dengan penurunan rasio Non Performing Loan (NPL) secara signifikan yaitu 2,77 persen.

"Adapun kredit di sektor konsumsi menjadi penyumbang tertinggi selama 2019 yaitu sebesar Rp 23,10 triliun atau tumbuh 7,12 persen yoy," tandas dia.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com