Sukses

Usai Bali, TaniHub akan Ekspansi ke Kalimantan dan Sulawesi

Bali dipilih sebagai cabang kelima setelah Bogor, Bandung,Yogyakarta, dan Surabaya.

Liputan6.com, Bali - Startup TaniHub Group berencana melebarkan ekspansi kembali keluar Jawa usai membangun cabang atau gudang di Bali pada tahun ini. Ekspansi berikutnya, adalah ke Sulawesi dan Kalimantan.

Langkah ekspansi seiring pertumbuhan bisnis di tahun 2019. "Komitmen kami untuk mendukung pertanian serta dunia usaha di seluruh Indonesia,” ujar CEO dan Co-Founder TaniHub Group, Ivan Arie Sustiawan, seperti dikutip Sabtu (1/2/2020).

Sebelum ke Sulawesi dan Kalimantan, Tanihub sudah membuka cabang pertamanya di luar Jawa di Bali. Lokasi tepatnya kantor cabang tersebut di Jalan Gatot SubrotoBarat No. 168, Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali. 

Bali dipilih sebagai cabang kelima setelah Bogor, Bandung,Yogyakarta, dan Surabaya adalah karena potensi Pulau Dewata yang sangat besar di bidang pertanian, pariwisata, kuliner, dan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pada tahun 2018 terdapat 2.518 restoran dan rumah makan di seluruh Bali, dengan jumlah paling tinggi terletak di Kabupaten Badung, Gianyar, dan Kota Denpasar.

 

2 dari 2 halaman

Petani

Salah satu petani, di Pulau Dewata, menjadi salah satu yang ingin bekerjasama dengan TaniHub dalam memasarkan hasil pertaniannya. Yuliati berasal dari Bedugul, kawasan pegunungan di Bali.

Tempat tinggal dan lahan pertanian yangdigarap Yuliati terletak di Banjar Kembang Merta, Desa Candikuning, persis di dekat Danau Beratan.

Dia bersama keluarganya, memiliki lahan sekitar 0,7 hektare. Lahan ini berlokasi di Desa Candikuning yang terletak di Kecamatan Baturiti. Di sini, dia menanam berbagai jenis buah dan sayur, di antaranya stroberi, bawang, dan lobak.

Desa yang terletak pada ketinggian 850 meter di atas permukaan air laut ini memang terkenal sebagai penghasil stroberi karena cuacanya yang sejuk, sangat cocok untukjenis tanaman tersebut.

Sebelum bergabung menjadi mitra penyuplai TaniHub, Ibu Yuliati tidakmendapatkan kepastian atas pembelian hasil taninya secara rutin danpembayarannya tidak menentu.

Setelah bermitra dengan TaniHub, Yuliati mengaku mendapat jaminan akses pasar dan harga yang wajar (fair). Kepastian pembayaran yang hanya berkisar tiga sampai tujuh hari.

Manfaat dari pembayaran yang lebih cepat tersebut adalah cashflow yang lebih baik untuknya, sehinggadapat memutar uangnya lebih cepat pula untukmengembangkan usaha taninya.

Dengan produktivitas yang meningkat, Ibu Yuliati pun mampu mengordinirpetani-petani di lingkungan tempat tinggalnya untuk terlibat dalam memenuhikebutuhan akan komoditas yang beragam dari Bedugul.