Sukses

Belum Maksimal, Pengguna Transportasi di Jakarta Baru 32 Persen

Menhub Budi Karya Sumadi menyatakan penggunaan transportasi umum di daerah Jabodetabek khususnya di ibu kota saat ini, Jakarta, dinilai masih belum maksimal.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan penggunaan transportasi umum di daerah Jabodetabek khususnya di ibu kota saat ini, Jakarta, dinilai masih belum maksimal.

Dari jumlah keseluruhan pendudukan Jakarta, hanya 32 persennya saja yang secara intensif menggunakan transportasi umum. Jika dibandingkan dengan negara lain seperti Singapura dan Jepang, Indonesia tentu kalah jauh.

"Kita memang masih melihat bahwa jumlah pengguna angkutan umum di Jakarta masih belum banyak, masih 32 persen, sementara negara maju seperti Singapura dan Jepang itu 60 persen dan 70 persen. Tentu itu jadi harapan kita," ujar Menhub Budi di Jakarta, Selasa (04/02/2020).

Lanjut Budi, memang beberapa tahun ke belakang, hadirnya Moda Raya Terpadu (MRT) dan Lintas Rel Terpadu (LRT) menjadi solusi transportasi massal serta menjadi keniscayaan. Transportasi umum dijadikan tumpuan untuk menghilangkan inefisiensi pergerakan di Jabodetabek yang sudah biasa mengalami macet total.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2 dari 2 halaman

MRT dan LRT

Oleh karenanya, pemerintah gencar membangun MRT dan LRT. Menurut catatan Kemenhub, pembangunan MRT Fase 2 akan selesai 2023, kemudian pembangunan MRT di daerah timur dan barat akan dimulai sekitar tahun 2022 dan akan selesai pada 2026 mendatang.

Di sisi lain, Menhub juga meminta agar kesadaran masyarakat dalam menggunakan transportasi umum dapat meningkat, karena menurutnya persentase penggunaan transportasi memang idealnya berkisar 60 persen hingga 70 persen dari jumlah penduduk.

"Makanya kita ajak milenial, (komunitas) emak-emak agar penggunaan transportasi bisa lebih ditingkatkan karena kalau tidak didorong, tidak dilakukan peningkatan akan sia-sia," imbuh Menhub.