Liputan6.com, Jakarta Umur belasan tahun dan awal remaja menjadi waktu yang sulit untuk anak-anak. Mereka tidak hanya menghadapi situasi sosial baru dan mendapatkan lebih banyak tanggung jawab, juga membentuk hubungan berkaitan dengan keuangan.
"Anak-anak seusia ini sudah cukup umur untuk benar-benar memahami cara kerja uang. Mereka mulai memahami dunia konsumen. Ini adalah kesempatan yang sangat bagus untuk menghasilkan uang yang bisa diterima," kata Chantel Bonneau, Penasihat Manajemen Kekayaan di Northwestern, seperti melansir laman CNBC, Rabu (5/2/2020).
Advertisement
Baca Juga
Di saat mereka mulai mengenal keuangan ini, sebagai orang tua harus mengambil langkah-langkah yang tepat. Ini agar anak-anak memahami konsep keuangan.
Berikut adalah 10 pelajaran yang dapat diajarkan kepada anak-anak, berusia 10 hingga 14 tahun mengenai keuangan.
1. Tentukan tujuan
Pernahkah anak Anda minta untuk membeli sesuatu yang tidak normal dan dengan harga yang fantastis? Mintalah mereka untuk membuat rencana menabung.
Tingkatkan biaya dan bangun rencana tentang bagaimana bisa menabung untuk mendapatkan keinginan itu.
2. Ajari cara mendapatkan uang
Bantu anak Anda menemukan cara untuk mendapatkan uang sehingga mereka dapat mulai menabung untuk mencapai tujuan.
Jika memiliki kemampuan, bayar anak Anda untuk mendapatkan uang saku dengan menyuruhnya menyelesaikan tugas-tugas di sekitar rumah.
3. Kebutuhan dan keinginan
Sekarang karena anak-anak kamu memiliki uang pengeluaran sendiri, mereka harus mempelajari perbedaan antara sesuatu yang mereka butuhkan dan sesuatu yang mereka inginkan.
Mereka juga harus mendapatkan kemampuan untuk menunda pembelian. Mintalah mereka melakukan riset terlebih dahulu tentang barang yang ingin mereka beli dan ajarkan ke mereka untuk membelanjakannya dengan bijak.
4. Biarkan anak-anak merasakan gagal
Mungkin anak-anak masih membuat pilihan pengeluaran yang salah. Penelitian telah menemukan bahwa mungkin masuk akal untuk membiarkan mereka 'gagal' sedikit sekarang.
Mungkin mereka akan mengingat perasaan itu ketika datang ke potensi kegagalan yang lebih besar di kemudian hari.
Â
5. Tetapkan anggaran belanja
Ketika mengajak anak-anak berbelanja seperti pakaian, beri mereka syarat untuk bekerja. Misalnya, memberi anak anggaran Rp 100 ribu dan ia kembali dengan pakaian senilai Rp 120 ribu, maka harus memutuskan apa yang harus disimpan dan apa yang harus dikembalikan.
6. Jelaskan tentang uang
Percakapan seputar uang dulu terasa tabu. Namun para ahli percaya bahwa hal itu sangat penting, terutama untuk anak-anak.
Ketika sampai pada usia 10 hingga 14 tahun, sangat sulit untuk mengetahui dengan pasti apa yang mereka ketahui, sehingga mengajukan pertanyaan dan mendengarkan tanggapan mereka sangat penting dalam rentang usia ini.
7. Buatlah bentuk visual
Ini adalah zaman di mana grafik sangat membantu. Jadi, jika anak memiliki tujuan menabung, buatlah bagan dan lacak setiap kali ia menghemat uang. Itu benar-benar cara yang baik untuk membantu mereka memvisualisasikan dan merasakan sedikit kepuasan instan.
8. Perkenalkan konsep biaya bunga
Ini adalah zaman yang baik untuk mulai memperkenalkan konsep bunga guna membayar dan menerimanya.
Misalnya, jika mereka melakukan pembelian, mereka tidak dapat menunda, pertimbangkan untuk meminjamkan uang kepada mereka dan membebankan bunga kepada mereka. Ajari mereka bagaimana mereka harus mengembalikan uang yang mereka pinjam.
9. BerinvestasiÂ
Jika Anda mampu, pertimbangkan untuk membelikan anak alokasi investasi di saham atau lainnya. Ini dapat menjadi bagian dari rencana tabungan kuliah anak atau dana lainnya.
Kemudian, libatkan anak Anda dengan membaca kembali pernyataan-pernyataan, melakukan percakapan berkelanjutan tentang hal itu dan meninjau investasi.
Â
Advertisement
10. Berikan untuk amal
Ketika anak-anak kamu muda, kamu mungkin telah mengajarkan mereka untuk membagi uang ke dalam tiga kategori yaitu membelanjakan, menabung, dan menyumbang. Misalnya, setiap tahun pada hari ulang tahunnya, kamu dapat membuat sumbangan amal sebagai bagian dari hadiah.
Â
Reporter : Helena Yupita